Konten dari Pengguna

KKN Undip Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi di Desa Watubonang

KKN Desa Watubonang
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024 di Desa Watubonang
15 Agustus 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Desa Watubonang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Watubonang (07/08/2024) - Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Khoirunnisa, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dari Program Studi Kimia menginisiasi program inovatif untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah yang selama ini kerap dianggap sebagai sampah menjadi produk yang lebih bernilai, yaitu lilin aroma terapi.
Kegiatan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi [Dokumentasi pribadi]
Program ini dilaksanakan pada Rabu, 07 Agustus 2024 bertempat di Posko KKN Undip di Dukuh Ngasinan, Desa Watubonang. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat desa mengenai pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang dianggap tak berguna. Melalui serangkaian pelatihan yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga, Khoirunnisa mengajarkan cara mengolah minyak jelantah bekas menjadi lilin aroma terapi yang memiliki nilai jual tinggi.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat banyak minyak jelantah di rumah-rumah warga yang biasanya dibuang begitu saja. Padahal, jika diolah dengan baik, minyak ini bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan,” ungkap Khoirunnisa, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro.
Proses pembuatan lilin ini cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan peralatan yang ada di rumah. Minyak jelantah yang sudah dikumpulkan akan dibersihkan terlebih dahulu dengan arang aktif, kemudian dicampur dengan stearin dan aroma esensial untuk memberikan wangi yang menyegarkan. Hasilnya, lilin-lilin aroma terapi yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri tetapi juga berpotensi menjadi produk unggulan desa yang bisa dipasarkan ke luar.
Demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi [Dokumentasi pribadi]
Program ini mendapatkan apresiasi dari Ibu-Ibu warga Dukuh Ngasinan. Salah seorang peserta kegiatan menyatakan bahwa program ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga. “Selama ini minyak jelantahnya hanya kami buang atau kami jual dengan harga murah. Kami berharap, program ini bisa terus berlanjut dan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya program pemanfaatan minyak jelantah ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui inovasi dan kreativitas.
Penulis : Khoirunnisa - Program Satudi Kimia - Fakultas Sains dan Matematika
Dosen Pembimbing Lapangan : Muhammad Ghazi Agam Sas, S.P., M.Si.