Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Pembuatan POC dengan EM4 di Desa Watubonang
15 Agustus 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari KKN Desa Watubonang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sukoharjo, [26/07/24] - Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah organik yang menumpuk di Desa Watubonang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro [Fatharik Kurnia Ramadhan] berinisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah organik melalui sosialisasi pembuatan POC dengan starter EM4. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2024 di Dukuh Ngasinan, Desa Watubonang ini berhasil menarik minat puluhan warga, terutama ibu para ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat potensi besar dari limbah organik yang selama ini terbuang percuma. Dengan pembuatan POC, sampah organik dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman,” ujar mahasiswa penyelenggara sosialisasi, Fatharik Kurnia Ramadhan.
Selama sosialisasi, mahasiswa KKN [Fatharik Kurnia Ramadhan] memberikan materi lengkap mengenai limbah organik, pentingnya pengolahan sampah organik, manfaat EM4 bagi tanah dan tanaman, serta langkah-langkah pembuatan POC yang mudah praktis. Materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami warga.
“Setelah mengikuti sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah organik menjadi POC ini, saya menjadi tertarik untuk mencoba di rumah,” ungkap Annisa, salah satu peserta sosialisasi.
Selain sosialisasi, mahasiswa KKN [Fatharik Kurnia Ramadhan] juga membagikan modul panduan pembuatan POC kepada seluruh peserta. Modul ini berisi langkah-langkah pembuatan POC secara rinci, mulai dari persiapan bahan hingga pemanfaatan POC.
ADVERTISEMENT
“Modul ini sangat membantu kami. Dengan adanya modul ini, kami bisa membuat POC sendiri di rumah tanpa kesulitan,” tambah Annisa.
Program sosialisasi mendapatkan respon positif dari masyarakat Dukuh Ngasinan, Desa Watubonang. Sebanyak 20 orang peserta mengikuti sosialisasi dengan antusias. Setelah kegiatan, banyak peserta yang menyatakan akan mencoba membuat POC di rumah masing-masing.
‘Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam pengolahan sampah organik,” ungkap Kaliman, peserta sosialisasi yang lain.
Keberhasilan program sosialisasi ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah organik yang dibakar, meningkatkan kualitas tanah, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk organik cair.