Konten dari Pengguna

Prinsip Utama UX Writing

Kamilia Salsabila
Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
1 Oktober 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamilia Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi menulis (pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menulis (pexels.com)
ADVERTISEMENT
UX (User Experience) atau pengalaman pengguna menjadi kunci dalam kesuksesan sebuah produk digital. UX Writing menjadi salah satu elemen penting agar tercipta pengalaman pengguna yang nyaman dan menyenangkan. Copy yang terdapat pada tombol, menu, hingga notifikasi, di sebuah aplikasi atau website merupakan bentuk dari UX Writing. Tujuan dari UX Writing adalah membantu pengguna berinteraksi dengan produk secara lebih mudah dan efisien.
ADVERTISEMENT
Bagi seorang UX Writer, terdapat prinsip utama yang perlu diterapkan agar copy yang dihasilkan bisa memberikan pengalaman pengguna yang terbaik, prinsip tersebut yaitu:

1. Clear (Jelas)

Prinsip pertama adalah kejelasan. Pesan yang tidak jelas akan menyebabkan kebingungan pengguna, bahkan bisa membuat mereka meninggalkan aplikasi atau website. Prinsip ini memastikan bahwa setiap copy dalam produk digital mudah dipahami oleh semua kalangan pengguna, baik yang sudah lama maupun yang baru.
Menurut Nielsen Norman Group, penggunaan bahasa yang sederhana dan langsung dapat membuat pesan lebih mudah dipahami oleh semua pengguna. Pesan yang jelas mencegah kesalahpahaman dan membuat pengguna merasa yakin atas tindakan yang akan mereka ambil.
Tips untuk menerapkan kejelasan dalam UX Writing:
ADVERTISEMENT

2. Concise (Ringkas)

Prinsip kedua adalah keringkasan. Dalam dunia digital yang serba cepat, pengguna cenderung tidak ingin membaca teks yang panjang atau bertele-tele, terutama saat mereka menggunakan perangkat mobile. Oleh karena itu, UX Writing harus langsung ke intinya dan menghindari kata-kata yang tidak perlu.
Sebagai contoh, tombol yang sebelumnya bertuliskan, "Klik di sini untuk melanjutkan", bisa lebih efektif jika dipersingkat menjadi "Lanjutkan". Hal ini mempersingkat waktu pemrosesan pengguna dan mengurangi distraksi dari konten utama.
Tips untuk menerapkan keringkasan dalam UX Writing:
ADVERTISEMENT

3. Useful (Bermanfaat)

Prinsip ketiga adalah kebermanfaatan. UX Writing harus memberikan nilai tambah atau informasi yang berguna bagi pengguna. Bukan hanya soal memandu pengguna dari satu langkah ke langkah berikutnya, tetapi juga memberikan bantuan dan dukungan selama menggunakan aplikasi atau website. Ini termasuk penggunaan CTA (Call to Action) atau ajakan bertindak yang jelas dan informatif.
UX Writing juga perlu memberikan solusi atau jawaban atas kebutuhan pengguna di setiap tahap. Misalnya, jika pengguna mengalami kesalahan saat mengisi formulir, daripada hanya menampilkan pesan "Ada yang salah", UX Writing yang baik akan memberi tahu pengguna secara spesifik apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya, misalnya “Pastikan email yang Anda masukkan valid".
Tips untuk menerapkan kebermanfaatan dalam UX Writing:
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan ketiga prinsip ini secara konsisten, UX Writer dapat meningkatkan kualitas pengalaman pengguna secara keseluruhan dan membangun hubungan positif antara pengguna dan produk.