Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
DANREM 061/SK MENGAJAK SELURUH ELEMEN MASYARAKAT MENANGKAL FAHAM RADIKALISME DI WILAYAH
22 Juli 2018 7:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Kodam Siliwangi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bogor. Bertempat di Gedung Bale Seda Kencana Jalan Ir. H. Juanda No.4 Kota Bogor, Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Muhamad Hasan, SH menghadiri serta menjadi narasumber pada acara “Forum Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam pengembangan kearifan lokal Se Wilayah I Jawa Barat” Kamis (19/7).
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dibuka oleh Plt. Kepala BKPP Wil. Jabar I, Dr. Ir. Supriyatna, MM dan dihadiri oleh Dosen IPB Dr. Ir. Latif M. Rochman, M.Sc, MBA yang tampil sebagai moderator. Hadir pula sebagai narasumber Dosen Universitas Pasundan Bandung Dr. H. Wawan Setiawan, M.Si., dan Pejabat Pemda Kota dan Kabupaten Depok, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Dandim 0606/Kota Bogor, Dandim 0607/Kota Sukabumi, Dandim 0608/Cianjur, Pgs. Dandim 0621/Kab. Bogor, Wakapolresta Bogor, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama se wilayah I Jabar.
Danrem 061/Sk yang pada acara tersebut hadir selaku Narasumber menyampaikan, “bahwa ancaman Teroris merupakan ancaman global yang terorganisir dengan baik dan miltan yang tidak mempedulikan wanita maupun anak-anak”.
Aksi Teroris dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa, kejahatan lintas negara, kejahatan yang terorganisasi dan kejahatan serius. Aksi terorisme lebih banyak menggunakan bom sebagai modus operandi serta serangan-serangan yang di laksanakan secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Disampaikan juga bahwa terorisme telah menjadikan agama sebagai kendaraan dimana kebenaran ajaran dibajak dan dimonopoli sebagai alasan pembenaran dalam melaksanakan aksinya.
“Radikalisme adalah faham atau aliran yang radikal dalam politik, selalu mengedepankan perubahan secepatrnya yang mengarah pada kekerasan dan bersifat ekstrem/tidak biasa, merupakan bentuk dari keinginan yang lebih cepat untuk melaksanakan perubahan.” Jelas Danrem.
Diakhir pengarahannya Danrem mengharapkan Pemda, Tomas dan Toga menjadi pelopor dalam menjaga keberagaman, mendukung Pemda dalam mensejahterakan masyarakat, membantu dan mendorong Polri dalam menegakkan Undang-Undang di wilayah serta menjadi benteng bagi NKRI dan mampu mengorganisir serta mengendalikan ORMAS untuk dilibatkan dalam kegiatan kerukunan beragama guna mewujudkan dan memelihara kondusifitas wilayah.
Setelah pengarahan Danrem, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dari peserta acara, dimana diakhir acara Moderator menyampaikan kesimpulan, “Dengan semakin gencarnya pengaruh luar untuk menguasai kedaulatan bangsa dan dari internal sendiri dengan adanya kelompok kelompok di masyarakat, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan serta bersama sama dengan seluruh elemen masyarakat turut menjaga kondusifitas wilayah agar terhindar dari perpecahan bangsa”. Acara ditutup dengan melaksanakan foto bersama. (Penrem 061/Sk)
ADVERTISEMENT