Konten dari Pengguna

SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI

5 Maret 2018 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kodam Siliwangi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Medio akhir November 2017, sesuai dengan perintah langsung Pangdam III/Siliwangi, 400 orang Prajurit Maung Siliwangi “MENYERBU” Situ Cisanti, dimana Air Sungai Citarum berasal dari 7 Mata Air yang keluar disana. Situ Cisanti juga dikenal sebagai KM “0” Sungai Citarum.
ADVERTISEMENT
Kedatangan 400 Prajurit Maung Siliwangi tersebut tidak lain karena pada saat Pangdam III/Siliwangi melakukan peninjauan kondisi 7 Mata Air Purba dan Situ Cisanti yang berusia lebih kurang 12 juta tahun pada tanggal 21 November 2018, kondisinya sangat mengenaskan.
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di sekitar Mata Air jauh dari terawat, Danau yang dipenuhi dengan enceng gondok, ganggang merah, sampah plastik dapat dilihat di seluruh kawasan danau, belum lagi gubuk – gubuk para penjual makanan yang terkesan dibangun seadanya juga dapat dijumpai pada saat pertama kali kita menuruni anak tangga menuju Situ Cisanti.
Pangdam Doni mengatakan “Wajar kalo Sungai Citarum kini dijuluki sebagai Sungai Terkotor di dunia, lha wong KM “O” nya saja seperti ini. Ini tidak boleh dibiarkan Prajurit Maung Siliwangi harus segera memperbaiki dan menjaga Situ Cisanti, karena air adalah sumber kehidupan”
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (2)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tapi kini situasi tersebut sudah berubah, pada saat kita memasuki gerbang awal pendopo Sawala dengan gagahnya menyambut para pengunjung, Prajurit Maung Siliwangi yang menjaga pintu masuk dengan ramahnya menyambut pengunjung yang datang tanpa perlu membayar biaya masuk. Setelah menuruni anak tangga pemandangan air situ yang berwarna hijau bening langsung menyambut dan membuat sejuk mata yang memandang, bahkan beberapa perahu LCR yang digunakan oleh Prajurit Maung Siliwangi untuk membersihkan sampah permukaan danau tersusun rapi di pinggir danau.
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (3)
zoom-in-whitePerbesar
Berjalan di sisi kiri akan ditemukan “dermaga cinta” sebagai salah satu spot yang menarik bagi pengunjung untuk berfoto ria dan disisi jauh tulisan KM “0” Citarum dengan warna yang menarik juga bisa digunakan sebagai background foto.
ADVERTISEMENT
Bila kita jeli dan berjalan menyusuri sisi kanan danau pada pagi hari pukul 06.30, dengan menggunakan kamera kita akan dapat menangkap pantulan langit biru dengan awannya termasuk beberapa pohon menghiasi air situ yang tenang tidak bergerak, bahkan tidaklah berlebihan bila Pangdam Doni mengatakan “ Ngapain jauh – jauh foto di danau Swiss, Indonesia juga punya namanya Situ Cisanti “
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (4)
zoom-in-whitePerbesar
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (5)
zoom-in-whitePerbesar
Tapi jangan berhenti sampai disitu, terus langkahkan kaki anda menuju Mata Air Utama, disana anda akan temui Mata Air Purba dengan usia 12 juta tahun terlihat berwarna hijau kebiruan terlihat sampai dasar. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Penjaga Mata Air secara turun temurun “Kalo kita teliti melihat disalah satu batang pohon yang tersandar didalam danau, ada bekas telapak kaki Prabu Siliwangi yang konon dulu sering bersemedi ditempat tersebut”
ADVERTISEMENT
"Pokoknya rugi kalo kita tidak mengunjungi Situ Cisanti" Pungkas Pangdam Doni
SITU CISANTI, SEBELUM DAN SESUDAH "DISERBU" PRAJURIT MAUNG SILIWANGI (6)
zoom-in-whitePerbesar