Konten dari Pengguna

Evolusi Digitalisasi: Masa Depan Pembelajaran Interaktif

komariah
Mahasiswa universitas pamulang program studi manajemen pendidikan islam
25 Desember 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari komariah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
seorang anak belajar menggunakan teknologi digital. Sumber: (https://www.freepik.com/free)
zoom-in-whitePerbesar
seorang anak belajar menggunakan teknologi digital. Sumber: (https://www.freepik.com/free)

A. Latar Belakang

ADVERTISEMENT
Digitalisasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita belajar. Sejak revolusi teknologi informasi pada akhir abad ke-20, pendidikan mulai mengadopsi teknologi digital sebagai bagian dari pembelajaran. Pada awalnya, penggunaan teknologi terbatas pada media cetak digital, seperti CD-ROM dan presentasi berbasis komputer. Namun, dengan kemajuan internet dan perangkat pintar, pembelajaran interaktif berbasis digital menjadi semakin umum.
ADVERTISEMENT
Sejarah digitalisasi dalam pendidikan dimulai dari pengenalan e-learning pada tahun 1990-an. Platform seperti Blackboard dan Moodle menjadi pelopor dalam menyediakan lingkungan belajar daring. Kemajuan berikutnya terjadi dengan munculnya aplikasi mobile, media sosial, dan alat interaktif seperti simulasi virtual dan augmented reality (AR). Kini, digitalisasi memungkinkan pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan interaktif.

B. Analisa/Pandangan Kita

Digitalisasi dalam pembelajaran interaktif adalah langkah revolusioner yang mengubah paradigma pendidikan. Sistem pembelajaran tradisional yang bersifat pasif kini bergeser menjadi lebih dinamis dan kolaboratif. Dengan digitalisasi, siswa tidak lagi hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga partisipan aktif yang dapat mengeksplorasi materi dengan cara yang lebih kreatif.
Namun, transformasi ini juga menuntut adaptasi dari pendidik, siswa, dan institusi pendidikan. Pandangan kita adalah bahwa digitalisasi harus diterapkan secara inklusif, memastikan semua pihak memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara interaksi digital dan pengembangan keterampilan sosial yang tidak dapat sepenuhnya tergantikan oleh teknologi.
ADVERTISEMENT

C. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:
1. Fleksibilitas: Pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan jadwal mereka.
2. Personalisasi: Teknologi memungkinkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
3. Interaktivitas: Media digital mendukung alat interaktif seperti video, kuis, dan simulasi, yang meningkatkan keterlibatan siswa.
4. Akses Global: Sumber daya pendidikan dapat diakses dari berbagai belahan dunia, memperluas cakrawala pembelajaran.
Kekurangan:
1. Kesenjangan Digital: Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet.
2. Ketergantungan Teknologi: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
3. Kurangnya Interaksi Sosial: Pembelajaran digital dapat mengurangi interaksi tatap muka, yang penting untuk membangun keterampilan sosial.
ADVERTISEMENT
4. Keamanan Data: Risiko privasi dan keamanan data menjadi tantangan dalam penggunaan teknologi pendidikan.

D. Kesimpulan

Digitalisasi telah membawa pembelajaran interaktif ke era baru, menjadikannya lebih fleksibel, menarik, dan inklusif. Namun, seperti halnya inovasi lainnya, implementasi digitalisasi dalam pendidikan menghadapi tantangan yang harus diatasi. Kelebihan seperti fleksibilitas dan personalisasi harus dimaksimalkan, sementara kekurangan seperti kesenjangan digital dan ketergantungan teknologi perlu diminimalkan.

E. Solusi

1. Peningkatan Akses Teknologi: Pemerintah dan institusi harus menyediakan infrastruktur teknologi yang merata, termasuk internet dan perangkat digital.
2. Pelatihan Pendidik: Guru perlu dilatih untuk menggunakan teknologi secara efektif dan kreatif dalam pembelajaran.
3. Kombinasi Metode: Memadukan pembelajaran digital dan tatap muka untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
4. Keamanan Digital: Penggunaan perangkat lunak yang aman dan edukasi tentang privasi data kepada siswa dan pendidik.
5. Inovasi Berkelanjutan: Mengembangkan teknologi baru yang mendukung pembelajaran adaptif, seperti kecerdasan buatan (AI) dan realitas virtual (VR), untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Dapat diketahui bahwa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta. Kerjasama ini dapat mempercepat penyediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan yang diperlukan. Selain itu, pengembangan konten digital yang relevan harus dilakukan untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Menerapkan program literasi digital bagi siswa dan pendidik juga krusial untuk memastikan mereka dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan efektif. Dengan langkah-langkah ini, pendidikan di era digital dapat lebih inklusif dan berkualitas.
Artikel ini di buat untuk melengkapi tugas Mata kuliah Teknologi Pendidikan dengan dosen Bpk Mawardi Nurullah M.Pd.
ADVERTISEMENT