Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Wur: Aneka Rempah dalam Kretek
6 Mei 2017 11:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Komunitas Kretek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kretek dikenal karena cita rasa dan aromanya yang khas. Selain pilihan jenis tembakau ada satu lagi resep yang membuat aroma kretek menjadi khas yakni Wur. Wur atau awur–awur yang bermakna taburan atau bubuhan merupakan bahan isian rokok kretek yang berasal dari aneka rempah. Sama halnya rempah dalam masakan, wur dalam kretek juga berfungsi untuk menguatkan sekaligus menstabilkan rasa.
ADVERTISEMENT
Dalam Ensiklopedia Kretek disebutkan, wur terdiri dari klembak, kemenyan, cengkeh, kemukus, dupa, kayu manis, pala, adas, pulosari, cendana, mesoyi, klabet, dan sebagainya. Remah rempah yang digunakan dalam kretek ini akan mengeluarkan aroma yang khas. Konon, Rara Mendut-lah pengguna pertama wur dalam rokok klobot yang dijualnya. Dalam sebuah kisah, Rara Mendut menjual rokok klobot untuk mengambil kemerdekaannya dari Tumenggung Wiraguna.
Tanah Nusantara yang subur telah menghasilkan rempah yang menjadi primadona dunia. Selain sebagai bumbu, aneka rempah juga mempunyai khasiat sebagai ramuan obat. Berikut beberapa jenis rempah yang digunakan sebagai racikan tambahan dalam kretek:
1. Klembak
Adalah tumbuhan penghasil bahan obat dan wewangian. Akar klembak yang dikeringkan memiliki aroma yang khas. Klembak juga menjadi bahan dalam kretek bersama kemenyan. Perpaduan keduanya biasa disebut sebagai klembak menyan atau rokok siong. Rokok ini mengeluarkan bau harum dan banyak diproduksi di Banyumas, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
2. Kemenyan
Merupakan getah kering yang dihasilkan dari batang pohon kemenyan. Tanaman ini tumbuh di daerah pegunungan pada ketinggian 900-1200 meter dengan suhu antara 28-30 derajat Celsius. Tanaman dengan nama latin Stirax sp ini mengeluarkan aroma wangi. Daerah Sumatera Utara merupakan wilayah penghasil kemenyan terbesar di dunia dan menjadi komoditas perdagangan selama ratusan tahun. Pada satu masa, harga kemenyan setara dengan harga emas.
3. Cengkeh
Tanaman dengan nama latin Syzgium aromaticum biasa juga disebut cengkih. Rempah ini merupakan tanaman identitas rakyat Maluku Utara. Pohon cengkeh tertua masih hidup di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah. Cengkeh merupakan rempah kaya manfaat yang digunakan untuk bumbu, ramuan obat, dan campuran kretek.
ADVERTISEMENT
Pada Abad Pertengahan, cengkeh merupakan rempah yang paling banyak dicari bangsa Eropa. Menurut catatan, bangsa Arab dan Kanaan yang pertama kali memperkenalkan cengkeh dari Asia ke benua Eropa melalui perdagangan di kawasan Mediterania. Saat ini, Indonesia merupakan produsen dan konsumen cengkeh terbesar di dunia. Menurut catatan Departemen Pertanian pengguna terbesar cengkeh adalah industri rokok kretek (80-90 %).
4. Adas
Tanaman ini masuk dalam famili Apiaceae. Tanaman ini berasal dari wilayah Asia Barat. Di Indonesia, tanaman adas dibudidayakan sebagai tanaman obat dan bumbu. Buah adas yang masak memiliki aroma yang khas dengan rasa sedikit manis, pedas, dan sifatnya hangat.
Racikan wur dan kretek mencerminkan olah kreasi dan rasa masyarakat Nusantara. Kondisi tersebut menunjukkan kegemaran masyarakat Nusantara untuk membubuhkan racikan tambahan sama halnya bumbu dalam masakan. Sebagaimana laku masyarakat Nusantara untuk menyelaraskan budaya dari luar dengan persepsi masyarakat.
ADVERTISEMENT