Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
APTISI Surakarta Adakan Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Sinta
30 Oktober 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di Perguruan Tinggi, APTISI Komisariat II Surakarta mengadakan Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks Sinta. Senin (27/5/2024).
ADVERTISEMENT
Workshop digelar di meeting room Grand City Hotel Solo, mulai jam 09.00 sampai selesai dikuti 53 Peserta terdiri dari unsur Universitas : 10, Institut : 1, Sekolah Tinggi : 11, Akademi / Poltek : 7.
Hadirkan narasumber Andista Candra Yusro,M.Pd sebagai Wakil Ketua II RJI Pusat. Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun.Ketua APTISI Komisariat II Surakarta Assoc.Prof. Dr..Singgih Purnomo, MM menyampaikan bahwa penyelenggaraan Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks Sinta dapat meningkatkan jumlah publikasi jurnal-jurnal berakreditasi SINTA di wilayah LLDIKTI VI sehingga penulis menjadi lebih mudah dalam mencari jurnal.
“Target dari kegiatan ini adalah seluruh peserta melakukan submit pendaftraan akreditasi jurnal.” ujar Singgih.
Ditambahkan Dr.R.Taufiq NM, MM, M.Pd Sekretaris APTISI berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan agar lebih mematangkan para pengelola jurnal menuju lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Workshop peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks SINTA, terutama pada pemateri yang telah memberikan materi yang rasa cukup guna bekal dalam mengelola dan optimis kedepan jurnal akan lebih baik dalam pengelolaannya” imbuhnya.
Sementara itu, tantangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil-hasil penelitian lewat Jurnal Ilmiah mulai terpacu sejak beberapa tahun terakhir, dan kegiatan ini telah melibatkan hampir semua perguruan tinggi baik negeri, maupun swasta yang ada di Indonesia.
Tantangan ini mendapatkan tanggapan yang baik dari orang-orang yang disebut Penggiat Jurnal, walaupun dengan keterbatasan pengetahuan tentang teknologi informasi dan publikasi. Perkembangan tersebut memberikan motifasi orang-orang yang peduli terhadap perkembangan pengelolaan jurnal di Indonesia sehingga membentuk Relawan Jurnal Indonesia (RJI).
Sumber: Jateng Online
ADVERTISEMENT