Konten dari Pengguna

Baru Seumur Jagung, Ini 3 Harapan Wamenag ke APTIKIS Indonesia

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
11 Mei 2023 13:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baru Seumur Jagung, Ini 3 Harapan Wamenag ke APTIKIS Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Makassar pada 9-11 Maret 2023. Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Agama Dr. H Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si mengapresiasi APTIKIS yang baru saja terbentuk pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Dr. H Zainut menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap semangat dan tekad APTIKIS yang masih berusia belum satu tahun namun sudah memiliki semangat dan tekat yang begitu kuat untuk membangun kolaborasi yang kuat dan berkesinambungan guna memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
"Saya menyambut baik dan apresiasi APTIKIS yang berusia belum satu tahun dan masih seumur jagung tetapi sudah memiliki semangat dan tekat yang begitu kuat untk membangun kolaborasi yang kuat dan berkesinambungan membangun kemajuan dan kesetaraan," kata Zainut saat Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan Perguruan Tinggi dengan tema Indonesia Makin Cakap Digital di Makassar, Kamis (11/5/2023).
Menurutnya sangat penting bagi lembaga seperti APTIKIS bisa memperkuat kolaborasi dan membangun jejaring strategis dengan berbagai pihak terkait. Zainut memiliki tiga harapan kepada APTIKIS yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
1. Wakil Menteri Agama RI berharap APTIKIS mampu mengelola perguruan tinggi keagamaan Islam swasta dengan baik. Hal ini dikarenakan pengelolaan yang baik akan memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan yang dihasilkan. Selain itu, manajemen yang baik akan memastikan keberlangsungan hidup perguruan tinggi keagamaan Islam swasta di Indonesia.
"Harapannya APTIKIS mampu mengelola perguruan tinggi keagamaan islam swasta dengan baik," ucapnya.
2. Wakil Menteri Agama RI mengharapkan APTIKIS dapat menghadirkan kegiatan yang produktif dan menantang bagi mahasiswa dan tenaga pendidik. Kegiatan yang menantang dan memberikan ruang kreativitas dan inovasi akan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi keagamaan Islam swasta di Indonesia. Selain itu, kegiatan tersebut dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan mencerdaskan.
ADVERTISEMENT
"APTIKIS diharapkan mampu menghadirkan kegiatan yang produktif, menantang, dan memberikan kreatifiktas dengan inovasi-inovasi yang mencerdaskan," katanya.
3. Wakil Menteri Agama RI berharap APTIKIS dapat membangun jejaring strategis dengan berbagai pihak dan pemangku kebijakan. Jejaring yang kuat akan memudahkan APTIKIS dalam melakukan advokasi dan afirmasi terhadap perguruan tinggi keagamaan Islam swasta di Indonesia. Selain itu, jejaring tersebut dapat membantu memperkuat kolaborasi antara APTIKIS dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil.
"APTIKIS diharapkan dapat membangun jejaring strategis dengan berbagi pihak dan pemangku kebijakan untuk memberikan advokasi dan afirmasi bagi PTKIS demi kemajuan dan demi mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Di era digital seperti saat ini, teknologi dan informasi menjadi faktor penting dalam membangun hubungan komunikasi dan interkoneksi antar manusia di dunia. Oleh karena itu, PTKIS di Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi dan informasi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing lulusannya. Dengan adanya kolaborasi yang kuat dan inovasi yang terus berkembang, diharapkan APTIKIS dapat menjadi solusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang keagamaan Islam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, APTIKIS juga dapat berperan sebagai penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berkeadilan. Dalam konteks pendidikan keagamaan Islam, inclusivity dapat dilihat dari pemahaman agama yang terbuka dan toleran terhadap perbedaan. Sedangkan, keadilan dapat dilihat dari kesetaraan dalam pemberian kesempatan belajar dan penilaian prestasi.
Sementara itu, Ketua Umum APTIKIS KH Dr Maslim Halimin mengatakan bahwa seminar ini merupakan realisasi kerjasama antara Satgas Nasional Pandu Digital JSDI dengan APTIKIS. Rencananya kegiatan serupa akan diadakan di 15 Kopertais yang ada di Indonesia.
"Tujuannya untuk memberikan literasi digital sehingga kita bisa lebih cakap digital," kata Maslim.
H. Anshar Syukur, M.I.Kom, Ketua Satgas Nasional Pandu Digital JSDI mengatakan hendaknya membangun budaya Pancasila menjadi budaya media sosial. Sehingga dalam bermedia sosial masyarakat tidak hanya mendahulukan egosentris yang dikhawatirkan menimbulkan konflik.
ADVERTISEMENT
"Kenapa mesti membangun budaya Pancasila? Ketika hanya mengandalkan egosintris masing-masing maka setiap saat akan terjadi konflik. Indonesia ini adalah bangsa yang majemuk, kalau masing-masing mempertahankan egonya suatu saat akan terjadi konflik media sosial, dengan adanya Pancasila dalam bermedia sisuak maka akan meredam," katanya.
Menurutnya masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi melalui media sosial. Jangan sampai tidak bisa membedakan antara kebebasan berekspresi dengan ujaran kebencian.