Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Best Fest 2024, Sinergi Rektor Kampus se-Jogja dan Tokoh Lintas Agama
18 November 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jaringan Gusdurian bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Best Fest yang berlangsung pada 10-16 November 2024. Mengangkat tema "Menegakkan Kesetaraan untuk Kemanusiaan", festival ini tidak sekadar menjadi perayaan keberagaman, tetapi juga sebuah ajang perjuangan untuk hak konstitusi berkeyakinan yang seringkali terabaikan.
ADVERTISEMENT
Festival ini memulai rangkaian acaranya dengan pembacaan doa oleh tokoh muda lintas iman dari berbagai agama. Momentum tersebut menandakan komitmen nyata untuk membangun jembatan antar keyakinan yang berbeda. Pembukaan acara dilakukan oleh Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad, bersama para rektor dari berbagai universitas terkemuka di Yogyakarta, termasuk Rektor UIN Sunan Kalijaga Noorhaidi, Rektor Universitas Duta Wacana Wiyatiningsih, dan Rektor Universitas Sanata Dharma Albertus Bagus Laksana.
Kehadiran tokoh-tokoh lintas iman ini menegaskan bahwa kesetaraan dan persatuan tidak boleh hanya menjadi jargon, melainkan sebuah tindakan nyata yang dirayakan bersama.
Dalam sambutannya, Jay Ahmad menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan acara ini, terutama UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan banyak dukungan. "Terima kasih kepada UIN Sunan Kalijaga dan seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan festival ini. Best Fest bukan hanya bicara soal kerukunan, tetapi juga menegakkan hak konstitusi untuk berkeyakinan," ujar Jay.
ADVERTISEMENT
Salah satu program unggulan di Best Fest adalah Forum Belajar Agama, yang berlangsung setiap hari selama festival dari 11-16 November 2024, pukul 15.00-18.00 WIB. Forum ini dihadirkan untuk membuka ruang diskusi dan edukasi tentang keberagaman agama di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mematahkan stigma dan stereotip yang kerap menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Selain itu, festival ini juga menggelar simposium kebebasan beragama dan berkeyakinan yang dihadiri oleh praktisi dari berbagai agama. "Simposium ini bukan hanya sekadar diskusi, tetapi merupakan langkah konkret dalam memperjuangkan hak beragama di Indonesia," tambah Jay. Upaya ini diharapkan bisa menginspirasi peserta untuk tidak hanya memahami, tetapi juga turut memperjuangkan hak-hak keberagaman di lingkungannya masing-masing.
Merayakan Haul Gus Dur sebagai Inspirasi Toleransi
ADVERTISEMENT
Puncak acara Best Fest adalah Peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Masjid UIN Sunan Kalijaga. Haul ini akan dihadiri oleh tokoh nasional seperti Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid dan Habib Jafar Husain, yang akan memberikan tausiyah tentang nilai-nilai kebangsaan yang selalu diperjuangkan Gus Dur. Acara ini juga akan diakhiri dengan fun walk atau jalan sehat, sebagai simbol kebersamaan dan persatuan tanpa memandang latar belakang.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi Hasan, menyatakan apresiasinya terhadap kerja sama dengan Jaringan Gusdurian. "UIN Sunan Kalijaga senantiasa berkomitmen membela nilai-nilai harmoni, toleransi, dan persatuan antar pemeluk agama. Festival ini menjadi wadah bagi kita semua untuk merefleksikan kembali pentingnya menghargai perbedaan," ungkapnya. Menurut Noorhaidi, melalui kegiatan seperti ini, masyarakat bisa belajar bahwa perbedaan bukan alasan untuk berkonflik, tetapi sebuah kekayaan yang harus dirayakan.
ADVERTISEMENT
Menguatkan Komitmen untuk Kesetaraan
Best Fest hadir bukan hanya sebagai festival budaya, tetapi sebagai wadah perjuangan untuk hak konstitusi dalam kebebasan beragama. Dengan adanya berbagai kegiatan seperti simposium, pameran keberagaman, hingga fun walk, acara ini menawarkan pengalaman berbeda dalam merayakan toleransi. Melalui festival ini, Jaringan Gusdurian dan UIN Sunan Kalijaga berharap dapat menyampaikan pesan bahwa kesetaraan bukan sekadar kata, melainkan nilai yang harus ditegakkan demi kemanusiaan.
Hadir pula dalam acara ini Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga Abdur Rozaki dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Ahmad Bahiej, yang turut mengapresiasi upaya bersama dalam memperkuat ikatan antarumat beragama. Best Fest diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mengatasi ketegangan sosial yang kerap muncul akibat perbedaan, mengubah perbedaan menjadi harmoni yang indah.
ADVERTISEMENT
Sumber: NU Online