Betepatan dengan 1 Abad NU, Alih Bentuk IAI Badrus Soleh Jadi Kado Spesial

Institut Agama Islam Badrus Soleh baru-baru ini melakukan alih bentuk dari sebelumnya Sekolah Tinggi. Kabar bahagia itu bertepatan dengan peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Meski demikian proses alih bentuk ini, mengalami perjalanan panjang yang melibatkan upaya keras dan penyesuaian yang tidak ringan.

Wakil Rektor I IAI Badrus Sholeh Binti Suaidah Hanur, M.Pd.I, mengatakan bahwa alih bentuk ini merupakan tonggak sejarah bagi perguruan tinggi tersebut. Terlebih perolehan tersebut bertepatan dengan harlah 1 abad NU.

"Proses alih bentuk menjadi institut ini bukanlah hal yang mudah. Kami telah menargetkan waktu dua tahun untuk mencapainya, namun ternyata dalam waktu satu tahun sudah kami dapatkan, tepat pada 30 Januari Surat Keputusan (SK) alih bentuk kami diterima," kata Hanur kepada SEVIMA, Rabu (24/5/2023).

Ia menambahkan bahwa hal tersebut merupakan hadiah yang luar biasa, karena perjuangan untuk mencapai alih bentuk ini sangatlah berat. Banyak hal yang perlu diatur dan ditata agar sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Seremoni peresmian alih bentuk ini diadakan pada tanggal 9 Februari lalu, dengan penyerahan sertifikat alih bentuk secara langsung kepada pihak-pihak terkait. Peresmian memiliki makna yang sangat penting, karena kampus ini merupakan salah satu kampus Nahdliyin yang berada di Kabupaten Kediri.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas peresmian alih bentuk, pihaknya merangkul warga Nahdliyin untuk berkuliah di institut ini. Dengan alih bentuk menjadi institut, namun tidak ada penambahan program studi. Penambahan prodi baru akan dilakukan saat institut ini bertransformasi menjadi universitas.

"Visi misi perguruan tinggi kami adalah ingin menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang unggul dan kompetitif berlandaskan kepesantrenan dengan kearifan lokal. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, kami harus memiliki indikator yang jelas dan fokus pada pencapaian indikator tersebut. Target selanjutnya setelah alih bentuk ini adalah menuju status universitas," ucapnya.

Ia menegaskan alih bentuk membuktikan bahwa kampus yang berdiri di tengah-tengah pesantren mampu mengikuti perkembangan era society 5.0 dan melakukan transformasi digital. Pihaknya berkomitmen untuk membuktikan bahwa kampus yang berbasis pesantren juga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam dunia pendidikan dan tidak boleh dianggap remeh.

"Kami hadir di Indonesia dengan tujuan untuk turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa, sejalan dengan semangat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya.

Transformasi digital menjadi salah satu fokus utama Institut Agama Islam Badrus Soleh setelah melakukan alih bentuk. Melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, pihaknya berupaya memperluas akses pendidikan, meningkatkan efisiensi administrasi, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan interaktif bagi para mahasiswa.