Konten dari Pengguna

Budi Djatmiko: Melatih Kalbu, Kunci Menuju Kecerdasan Sejati

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
19 Juni 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Budi Djatmiko: Melatih Kalbu, Kunci Menuju Kecerdasan Sejati
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Budi Djatmiko, memberikan ceramah yang menginspirasi dan membuka wawasan mengenai agama dan pentingnya mengasah 'kalbu' atau hati dalam pertemuan pekanan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang pintar memiliki gelar yang mentereng, tapi tidak mengasah kalbu. Waktu dan uang kita dihabiskan untuk menyekolahkan otak kita, tapi sedikit waktu kita untuk mengasah kalbu," kata Budi Djatmiko, menyoroti kurangnya fokus pada pendidikan hati dalam sistem pendidikan kita seperti dikutip dari Youtube M Budi Djatmiko.
Menurutnya, kecerdasan sejati mencakup seimbangnya antara otak dan kalbu, dan bukan hanya pengetahuan ilmiah atau otak saja. "Kepintaran adalah jembatan untuk mendapatkan kesadaran, yang jauh lebih penting daripada pintar. Keseimbangan antara otak dan kalbu adalah kesadaran," ungkapnya.
Budi Djatmiko menjelaskan bahwa untuk memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran dalam agama, seseorang harus mengaktifkan kalbu mereka dan melihat dunia melalui lensa spiritual. "Alquran dan as-sunah harus menjadi pegangan kita, dan kita harus memahami bahwa argumen apa pun yang berlawanan dengan Alquran pasti salah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Budi Djatmiko juga menjelaskan bahwa agama merupakan kumpulan ajaran yang jika diamalkan dengan benar, dapat membantu individu meraih tujuan hidup tertinggi mereka. "Ajaran agama bila diamalkan dapat membuat manusia meraih keinginan puncaknya. Puncak keinginan manusia adalah hidupnya bahagia, akhiratnya ada surga," tambahnya.
Menurutnya, banyak orang tersesat atau lalai karena mereka tidak mengikuti aturan Allah dalam hidup mereka, sehingga mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka. "Agama merupakan kendaraan untuk menghantarkan ke tujuannya, dan tujuannya adalah Allah," tuturnya.
Dia juga memperingatkan tentang bahaya memilih agama tanpa memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai seseorang dari kehidupan mereka. "Pilihlah agama yang sesuai dengan apa yang ingin kita raih dari kehidupan di dunia. Jika salah memilih, tentu akan menjadi masalah besar," kata Budi Djatmiko.
ADVERTISEMENT
Dalam ceramahnya, Budi Djatmiko juga membahas pentingnya memiliki kesadaran spiritual dan kebenaran yang tidak tampak, serta keyakinan ilahiyah. Dia menekankan bahwa memiliki pemahaman yang kuat tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai seseorang adalah modal utama dalam memasuki dunia spiritual.
"Secara spiritual, kita harus mengetahui tujuan kita. Punya anak, sekolah, kuliah, punya uang, punya rumah, untuk apa? Spiritual adalah kebenaran yang tidak tampak," pungkas Budi Djatmiko.