Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Direktur PENS: Transformasi Standar Nasional Sejalan dengan Pendidikan Vokasi
13 September 2023 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia baru-baru ini meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-26 yang bertajuk "Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi." Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
ADVERTISEMENT
Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Ali Ridho Barakbah, S.Kom, Ph.D memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap kebijakan baru ini. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat membantu pendidikan vokasi di Indonesia.
"Ini jelas sangat mengakselerasi hubungan mesra kami dengan kemitraan dengan kemitraan dunia industri," kata Ali dikutip dari Youtube Kemendikbud Ristek, Rabu (13/9/2023)
Salah satu dampak positif yang sangat dirasakan oleh PENS adalah percepatan dalam membangun kemitraan yang lebih erat dengan dunia industri (DUDI). Biasanya, ketika PENS menjalin kemitraan dengan industri, mereka menghadapi berbagai permasalahan nyata yang diberikan oleh industri kepada mahasiswa.
Ali menjelaskan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan pada tahun 2020 telah sangat membantu. Karena memberikan pengakuan SKS kepada mahasiswa yang terlibat dalam proyek-proyek besar dan kompleks. Dengan demikian, mahasiswa dapat melanjutkan proyek-proyek ini hingga tahap tugas akhir, sesuatu yang umumnya dikenal dalam pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Dalam proyek akhir, PENS sebelumnya dihadapkan pada tantangan untuk menunjukkan keunikan atau novelty dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi. Namun, Permendikbudristek 53 Tahun 2023 membawa perubahan positif dengan mengakui bahwa kebutuhan pengguna (user needs) seringkali terletak pada pemecahan masalah nyata yang telah ada di industri, bukan pada penemuan solusi yang benar-benar baru.
Dengan adanya aturan baru ini, PENS dan lembaga pendidikan vokasi lainnya merasa sangat terbantu. Ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk lebih fokus pada penyelesaian masalah industri yang sudah ada, bukan hanya pada penciptaan inovasi yang mungkin sulit dicapai. Ini akan memperkuat kemitraan antara lembaga pendidikan dan industri melalui program-program yang dijalankan dengan pendekatan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek).
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, kebijakan transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi dalam Permendikbudristek 53 Tahun 2023 membuka peluang baru yang sangat positif bagi pendidikan vokasi di Indonesia. Ini tidak hanya membantu mahasiswa dalam menghadapi permasalahan nyata di industri, tetapi juga memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan dengan mitra industri. Hal ini akan membawa manfaat besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri di masa depan.