Dirjen Dikti Tinjau UTBK Hari Pertama di Universitas Indonesia

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
Konten dari Pengguna
30 April 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dirjen Dikti Tinjau UTBK Hari Pertama di Universitas Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari pertama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiriset) Prof. Abdul Haris meninjau langsung pelaksanaan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Abdul Haris meninjau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) UI.
ADVERTISEMENT
UTBK 2024 digelar dalam beberapa gelombang, mulai 30 April hingga 20 Mei. Gelombang I digelar 30 April dan 2-7 Mei. Gelombang II digelar 14-20 Mei. Total ada 785.085 peserta mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNMPB) 2024.
Secara umum, pelaksanaan UTBK hari pertama berjalan lancar. Ketua Umum Penanggungjawab SNMPB 2024, Prof. Ganefri mengatakan, tingkat kehadiran peserta mendekati 100 persen. Pelaksanaan ujian berjalan sesuai prosedur baku yang berlaku.
“SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) hari ini sudah berjalan, tingkat kehadiran mendekati 100 persen, sekitar 99 persen,” katanya usai melakukan peninjauan di UI Depok, Selasa (30/4/2024).
Tahun ini, UTBK-SNMPB diikuti oleh 785.058 peserta. Untuk peserta difabel dengan cacat fisik sebanyak 830 orang, sedangkan tunanetra sebanyak 75 orang. Peserta disabilitas yang mengikuti ujian di UI sebanyak 11 peserta.
ADVERTISEMENT
Lokasi ujian digelar di 74 titik. Hal yang berbeda tahun ini, kementerian memperluas kesempatan bagi peserta yang ada di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Selain itu juga ada penambahan sub-sub UTBK di tujuh politeknik antara lain di Batam, Ketapang dan Sambas.
“Dibuka 6 sub UTBK yaitu di Mentawai, Nias, Sangita Laut. Walaupun pesertanya sedikit, tapi mereka merasa terbantu sehingga kita membuka akses di 3T. Ada penambahan sub-sub UTBK di 7 politeknik yang dilibatkan di Batam, Ketapang, Sambas,” ujarnya.
Ganefri menambahkan, tahun ini pihaknya melibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK. Mereka bekerja sudah jauh hari sebelumnya untuk memastikan apakah semua prosedur baku diterapkan.
“Ada instrumen yang harus mereka (peserta) isi. Harapannya bisa lebih baik penyelenggaraannya dan yang penting tidak ada calon mahasiswa yang dirugikan karena kelalaian panitia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini pihaknya tidak menemukan indikasi kecurangan. Dengan melibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK mempersempit celah adanya praktik kecurangan termasuk perjokian. Namun jika nanti ditemukan indikasi kecurangan maka akan ditindak tegas.
“Ini yang kita antisipasi juga. Alhamdulillah dengan sistim yang diterapkan hari ini dengan prosedur operasional baku terkait data mahasiswa karena sudah by system jadi peluang kecurangan sangat kecil. Bahkan tidak ada ruang perjokian bisa tembus. Jika ditemukan akan kami tindak tegas karena sudah termasuk penipuan jadi termasuk kriminal bisa diproses kalau ada indikasi,” katanya.
Sebelum masuk ke ruang ujian, peserta akan diperiksa oleh panitia di masing-masing ruangan. Alat komunikasi dan benda lainnya disimpan sehingga peserta steril masuk ke ruang ujian. Bahkan dilakukan pemeriksaan menggunakan metal detector.
ADVERTISEMENT
“Mereka semua pakai data, sudah lengkap di ruangnya. Semua perangkat disisihkan, jadi masuk steril nggak bawa apa-apa. Pakai metal detektor,” ujarnya.
Sumber: Vivanews