Konten dari Pengguna

Dosen FEB Unilak Jadi Moderator Pertemuan Forum BPU Perguruan Tinggi Indonesia

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
24 Juli 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Univesitas Lancang Kuning (Unilak) menjadi tuan rumah pertemuan Forum Badan Pengelola Usaha (BPU) Perguruan Tinggi se-Indonesia pada 24 Juni 2024. Sejumlah perguruan tinggi di Riau berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mencetak wirausaha muda di kalangan mahasiswa. Turut hadir dalam acara Dosen FEB Unilak Arini, S.E., M.AK., C.A, sebagai moderator acara.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut mengusung tema Membangun Jiwa Kewirausahaan di Perguruan Tinggi." Menghadirkan narasumber yang kompetan di bidangnya seperti Rektor Unilak Prof Dr Junaidi dan Drs Agus Syarif dari Universitas Jambi (Unja). Sebanyak 110 peserta dari mahasiswa, dosen, dan perwakilan perguruan tinggi turut menghadiri acara.
Adapun sejumlah perguruan tinggi yang hadir yaitu, Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Institute Azzura Pekanbaru, Institut Helvetia Pekanbaru, Universitas Pasir Pangaraian dan lain lain. Hadir sebagai moderator dosen FEB Unilak Arini SE M AK CA, turut hadir Wakil Rektor III Unilak Dr Hardi SE MM dan sejumlah dosen.
Drs. Agus Syarif MBS dalam pemaparannya mengatakan, dalam proses pengembangan kewirausahaan harus dahulukan dulu soft skill.
"Kita orang timur maka etika bisnis itu yang didahulukan. Saat ini dunia industri harus membimbing mahasiswa yang memilik latar belakang dari lintas fakultas, dan untuk mendukung program kewirausahaan eranya base project learning," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dia, di Unja tahun 2024 mengalami peningkatakan dalam menerima hibah program kewirausahaan dari DIKTI.
"Saya mendengar Unilak mampu meloloskan 8 tim yang lolos, saya apresiasi. Perlu diketahui, membangun kewirausahaan tidak hanya untuk mencerdaskan mahasiswa dan pendidik, tapi harus mampu menyejahterakannya," ujar Agus.
Disebutkannya lagi, mahasiswa dengan dinamika (latar belakang) jika mereka diarahkan untuk lebih berbuat kreativitas justru muncul dan berhasil. Maka dosen dan perguruan tinggi harus kreatif, dengan program MBKM membuka peluang bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya dan mampu mensejahterakan.
"Salah satu hasil produk olahan hasil kreativitas mahasiswa Jambi yang lolos hibah adalah mengelola limbah jok motor bekas yang banyak ditemukan di salon motor/mobil yang tidak terpakai kemudian diubah menjadi tas, dan ini lolos. dan telah mampu dijual," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Retor Unilak Prof Dr Junaidi dalam pemaparannya, mata kuliah kewirausahaan di Unilak telah di terapkan di setiap fakultas. Selain itu, juga telah mengadakan kegiatan pameran di tiap fakultas untuk produk hasil karya mahasiswa
"Kita berharap penerapan program kewirausahaan di kampus, mahasiswa iktu pameran, lolos pendanaa hibah dikti, mampu membuka pola pikir sehingga mahasiswa saat di bangku kuliah memiliki kemampauan kewirausahaan yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Yang paling sering itu kan kendala modal, namun pemerintah di DIKTI melalui program hibah, itu telah menyediakan banyak anggaran, maka kita perguruan tinggi harus mampu merebut itu.' ujar Prof Dr Junaidi.
Sumber: Riau1.com