Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
Dyah Prapti W: Mendorong Digitalisasi Kampus di Akademi Akupunktur Surabaya
18 Maret 2025 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surabaya – Dyah Prapti Wahyuni, SKM., M.Kes. adalah sosok inspiratif dalam dunia pendidikan, khususnya di bidang akupunktur. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Akademi Akupunktur Surabaya (AAS), sebuah institusi yang berkomitmen dalam mencetak tenaga akupunktur yang kompeten. Lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ini memiliki pengalaman luas di bidang kesehatan dan pendidikan, serta terus mendorong inovasi dalam sistem pembelajaran di AAS.
ADVERTISEMENT
Dalam era digital, perguruan tinggi dituntut untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Dyah Prapti Wahyuni, digitalisasi kampus memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan. “Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat meningkatkan efisiensi layanan akademik, administrasi, serta meningkatkan akses pendidikan, terutama bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan akses teknologi,” ujarnya pada tim SEVIMA (13/03/2025).
Sebagai institusi pendidikan yang terus berkembang, Akademi Akupunktur Surabaya telah mengambil langkah nyata dalam memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas layanan akademik dan administrasi. Dyah Prapti Wahyuni juga menjelaskan bahwa AAS telah mengadopsi berbagai teknologi untuk memperlancar komunikasi dan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, serta staf akademik. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam perjalanan menuju kampus digital, AAS menghadapi berbagai tantangan. “Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah keterbatasan infrastruktur teknologi serta kurangnya kemampuan teknis dari beberapa dosen dan staf akademik,” ungkapnya. Untuk mengatasi hambatan tersebut, AAS telah menerapkan strategi yang tepat, seperti menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan kemampuan teknis bagi tenaga pengajar serta staf administrasi.
Tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan internal, Dyah Prapti Wahyuni juga menekankan bahwa digitalisasi berperan besar dalam meningkatkan akses pendidikan. “Kami percaya bahwa teknologi memiliki peran penting dalam memperluas akses pendidikan, terutama bagi mahasiswa yang memiliki kendala geografis atau keterbatasan akses teknologi,” jelasnya pada tim SEVIMA (13/03/2025). Oleh karena itu, AAS telah mengimplementasikan beberapa strategi, termasuk penyediaan akses internet gratis bagi mahasiswa serta pengembangan sistem pembelajaran online yang fleksibel dan mudah diakses.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah-langkah inovatif tersebut, Akademi Akupunktur Surabaya terus berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi dalam bidang akupunktur, tetapi juga mampu bersaing di era digital. Dyah Prapti Wahyuni berharap bahwa digitalisasi kampus dapat semakin mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia akupunktur di tanah air.
Sebagai pemimpin yang visioner, Dyah Prapti Wahyuni berkomitmen untuk terus membawa Akademi Akupunktur Surabaya menjadi institusi yang unggul dalam pendidikan akupunktur. Dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana utama, AAS semakin siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan demi menciptakan tenaga profesional yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.