Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Fitri Khoerunnisa Sebut Tranformasi Pendidikan Tinggi Inisiatif yang Baik
25 September 2023 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fitri Khoerunnisa, seorang Dosen Universitas Pendidikan Indonesia, mendukung transformasi dalam standar nasional dan akreditasi pendidikan. Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah yang sangat baik dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola perguruan tinggi. Transformasi ini juga mencerminkan komitmen yang kuat dalam upaya penjaminan mutu pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
Ia melihat bahwa perubahan dalam standar nasional dan akreditasi pendidikan dapat membantu perguruan tinggi untuk lebih fokus dan berorientasi pada upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya standar yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik, perguruan tinggi akan lebih mampu memenuhi tuntutan mutu yang tinggi dan memberikan pengalaman pendidikan yang lebih baik bagi mahasiswa. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan tata kelola yang lebih baik, tetapi juga memperkuat komitmen pada peningkatan mutu pendidikan tinggi secara keseluruhan.
"Saya meyakini transformasi pada standar nasional dan akreditasi pendidikan ini merupakan inisiatif yang sangat baik dalam upaya efisiensi dan efektivitas tata kelola perguruan tinggi serta merupakan bentuk penguatan komitmen pada penjaminan mutu perguruan tinggi," kata Fitri seperti dikutip dari Youtube Kemendikbud, Senin (25/9/2023).
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan menanggapi peluncur Merdeka Belajar Episode Ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada 29 Agustus 2023 lalu.
Peluncuran tersebut menandakan bahwa sejak dihadirkannya berbagai kebijakan Merdeka Belajar pada tahun 2019, 10 dari 26 episode Merdeka Belajar berfokus kepada transformasi pendidikan tinggi.
“Pendidikan tinggi memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, persiapan SDM unggul, dan sebagai tulang punggung inovasi. Selain itu, pendidikan tinggi adalah jenjang yang paling dekat dengan dunia kerja dan masyarakat; lulusan perguruan tinggi dituntut untuk dapat berkontribusi dengan baik. Itu mengapa kami meletakkan titik berat pada transformasi jenjang pendidikan tinggi, ” jelas Mendikbudristek.
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar Episode Ke-26 memudahkan perguruan tinggi untuk lebih fokus dalam meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat.
Sebelumnya, Standar Nasional Pendidikan Tinggi bersifat kaku dan rinci sehingga perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Misalnya saja, syarat kelulusan yang tidak relevan dengan zaman dan alokasi waktu yang diatur sampai per menit per minggu dalam satu satuan kredit semester (sks).
Contoh transformasi terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan dijabarkan Menteri Nadiem pada acara peluncuran. Salah satunya terkait standar penelitian dan standar pengabdian.
“Beberapa perubahan adalah penyederhanaan lingkup standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat dari delapan standar menjadi tiga standar; penyederhanaan pada standar kompetensi lulusan; dan penyederhanaan pada standar proses pembelajaran dan penilaian,” kata Mendikbudristek.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Mendikbudristek mencontohkan transformasi terkait Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. “Beberapa pokok perubahan terkait sistem akreditasi pendidikan tinggi adalah status akreditasi yang disederhanakan; biaya akreditasi wajib sekarang ditanggung pemerintah; dan proses akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi,” terangnya.
Menutup pemaparannya, Mendikbudristek menyampaikan ajakan untuk bergotong royong. “Perubahan tidak dapat dilakukan tanpa kolaborasi seluruh pihak, Kemendikbudristek bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan transformasi pendidikan tinggi yang menyeluruh dan berdampak positif,” tutup Mendikbudristek.