Konten dari Pengguna

Gugun Gumilar: Paus Fransiskus ke Istiqlal Bawa Spirit Kerukunan Umat Beragama

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
11 Desember 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia dan pertemuannya dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menjadi momentum bersejarah bagi negara Muslim terbesar di dunia. Pertemuan ini membawa semangat optimisme serta kebanggaan bagi Indonesia, yang dikenal menjunjung tinggi demokrasi, keberagaman, dan nilai kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Voice of Istiqlal, Gugun Gumilar, mengungkapkan bahwa pertemuan antara tokoh umat beragama ini memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan toleransi serta kebebasan beragama.
"Dialog antara Paus Fransiskus dan tokoh agama di Masjid Istiqlal ini semakin memperkokoh saling pengertian dan kerja sama antaragama, baik di tingkat nasional maupun global," kata Gugun, Jumat 6 September 2024.
Gugun juga menambahkan bahwa pertemuan ini menginspirasi para pemimpin muda antaragama untuk lebih giat dalam meningkatkan kerukunan umat beragama. Baik intraagama, antaragama dan antara umat beragama dengan pemerintah.
"Spirit kerukunan yang dibawa Paus Fransiskus adalah sebuah proses berkelanjutan. Agar kerukunan ini terjaga dan semakin baik, diperlukan regulasi dalam bentuk undang-undang yang lebih mengatur kerukunan umat beragama di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus juga menyampaikan bahwa dialog antaragama bukan hanya soal mencari kesamaan dalam doktrin agama, karena setiap agama memiliki keunikan tersendiri. Namun, dengan semangat saling menghormati, perbedaan ini dapat menjadi landasan untuk memperkuat persatuan dan kedamaian.
Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus juga menggelar misa akbar yang dihadiri oleh sekitar 86 ribu umat Katolik dari seluruh pelosok Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Di sela-sela kunjungannya, Paus Fransiskus juga mengunjungi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, serta menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Nasaruddin Umar, sebuah simbol persatuan antarumat beragama di Indonesia.
Kunjungan Paus Fransiskus berakhir pada Jumat, 6 September 2024. Ia melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini menggunakan Garuda Indonesia, setelah menjalankan misi perdamaian dan persatuan selama berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kunjungan bersejarah yang tidak hanya mempererat hubungan antaragama, tetapi juga membawa harapan akan masa depan yang lebih harmonis bagi masyarakat Indonesia yang multikultural.
Sumber: Medcom