Konten dari Pengguna

Kemdiktisaintek Luncurkan Hibah Pembelajaran Digital Kolaboratif 2025

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
5 Mei 2025 8:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi secara resmi membuka Program Bantuan (hibah) Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) Tahun 2025 dalam sesi sosialisasi daring yang disiarkan melalui YouTube, pada 29 April 2025.
ADVERTISEMENT
Acara virtual ini dihadiri pimpinan perguruan tinggi akademik maupun vokasi seluruh Indonesia. “Dengan lafaz bismillahirrahmanirrahim, program bantuan pembelajaran digital kolaboratif untuk sosialisasi pada pagi hari ini saya buka secara resmi,” tegas Ketua Tim Pembelajaran Belmawa, Dewi Wulandari, saat membuka acara .
Ia menekankan bahwa hibah ini diharapkan mendukung peningkatan kualitas pembelajaran daring dan pengakuan kredit transfer bagi mahasiswa serta mengakselerasi peta jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 .
Fokus pada kolaborasi lintas kampus
Dr Hatma Suryatmojo dari Universitas Gadjah Mada, memaparkan konsep dasarnya pengembang program. Pembelajaran digital kolaboratif merupakan satu model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi internet untuk memungkinkan peserta didik dan pendidik saling berinteraksi serta bekerja sama secara online dalam proses belajar. Model ini mendorong dosen pengusul dan mitra mengajar bersama–bukan sekadar berbagi tugas–demi menghasilkan pengetahuan baru secara kolektif.
ADVERTISEMENT
Batas waktu dan besaran hibah
Belmawa memberi waktu singkat bagi kampus peminat. “Proposal terakhir itu 16 Mei 2025 pukul 17.00 WIB di-upload di SPADA,” ujar Dr. Hartoto dari Universitas Negeri Makassar .
Ia mengingatkan satu perguruan tinggi hanya boleh mengajukan satu proposal, wajib bermitra dengan prodi sejenis dan berakreditasi minimal “Baik”. Setiap proposal dapat memperoleh dana maksimal Rp60 juta untuk pengembangan satu mata kuliah digital kolaboratif, dengan skema 60 % aktivitas dihos oleh pengusul dan 40 % oleh mitra . Dana pendamping minimal 10 % harus disediakan kampus pengusul.
Persyaratan teknis pembelajaran
Program hanya menargetkan satu mata kuliah yang ditawarkan minimal di semester 3, melibatkan sekurangnya 15 mahasiswa gabungan, dan wajib dijalankan di Learning Management System SPADA Indonesia pada semester ganjil 2025/2026 . Materi ajar harus memuat elemen isu kekinian—Artificial Intelligence, GCED, atau SDGs—serta menghasilkan sedikitnya satu Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas learning object yang dibuat.
ADVERTISEMENT
Belmawa menilai percepatan transformasi digital pascapandemi perlu diperkuat. “Pemerintah sangat konsisten menyusun kebijakan peta jalan pendidikan; peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran menjadi bagian penting,” papar Hatma dalam presentasinya .
Cara mendaftar
Panduan lengkap, format proposal, dan tautan pengunggahan tersedia di spada.kemdiktisaintek.go.id. Kampus yang memenuhi syarat diminta segera menyiapkan:
1. MoU/PKS pengusul–mitra.
2. RPS bersama berbasis kasus/proyek.
3. Learning Object & Activity siap unggah di SPADA.
Belmawa akan melakukan bimbingan teknis dan monitoring hingga laporan akhir 12 Desember 2025 .
“Kami harap perguruan tinggi memanfaatkan kesempatan ini secara optimal. Jangan sampai mitra hanya jadi penonton,” pungkas Hartoto.
Dengan tenggat dua minggu, program PDK 2025 menjadi peluang strategis bagi prodi yang ingin memperkuat ekosistem pembelajaran digital sekaligus memperluas jejaring akademik lintas kampus.
ADVERTISEMENT