Konten dari Pengguna

Ketua APTIKOM: Kebutuhan Tenaga Kerja Bidang IT Terus Meningkat

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
11 Agustus 2023 10:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Prof. Dr.rer.nat. Achmad Benny Mutiara Q.N., S.Kom.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Prof. Dr.rer.nat. Achmad Benny Mutiara Q.N., S.Kom.
ADVERTISEMENT
Keberadaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini semakin meresap dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Tidak hanya itu, sektor teknologi informasi (IT) pun mengalami pertumbuhan yang signifikan, memicu peningkatan permintaan akan tenaga kerja di bidang ini setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Prof. Dr.rer.nat. Achmad Benny Mutiara Q.N., S.Kom, yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), menjelaskan bahwa permintaan terhadap tenaga kerja di bidang infokom terus mengalami peningkatan yang tidak bisa diabaikan.
"Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja, setiap tahun diperlukan sekitar 1,5 juta tenaga kerja baru di sektor infokom. Bahkan, proyeksi untuk tahun 2025 mengindikasikan bahwa hampir 1,9 juta tenaga kerja baru akan dibutuhkan," kata Prof Benny, saat membuka rapat kerja dan Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum APTIKOM Berbasis Outcome-Based Education (OBE) di Universitas Brawijaya (UB) Malang pada Kamis (10/8/2023).
Namun, tantangan muncul ketika jumlah lulusan infokom di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Prof. Benny mengungkapkan dirinya optimism sekaligus pesimis angka tersebut bisa terpenuhi. Sebab rata-rata hanya ada sekitar 600 ribu lulusan infokom setiap tahun, yang jauh dari angka yang dibutuhkan. Ketergantungan pada tenaga kerja asing menjadi sebuah risiko yang patut diwaspadai.
ADVERTISEMENT
"Sayang sekali jika kita harus mengisi kekurangan ini dengan tenaga kerja asing. Saya merasa optimis sekaligus pesimis, karena secara rata-rata hanya terdapat sekitar 600 ribu lulusan infokom setiap tahunnya. Sisanya, kita tidak tahu dari mana bisa didapatkan. Semoga kita tidak tergantung sepenuhnya pada tenaga kerja asing," tambah Prof. Benny.
Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas program studi infokom agar mampu menampung lebih banyak mahasiswa dan menghasilkan lebih banyak lulusan. Walaupun minat terhadap program studi ini mengalami peningkatan, namun angka tersebut masih belum mencapai tingkat yang memadai. Saat ini, jumlah wisudawan di bidang infokom kemungkinan mencapai 800 ribu, sedangkan kebutuhannya mencapai 1,5 juta.
Oleh karena itu, upaya yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk mendorong program studi infokom agar menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan siap menghadapi tantangan dari perkembangan dunia AI yang semakin kompleks. Kolaborasi antara industri, pemerintah, dan institusi pendidikan menjadi penting dalam menghadapi tantangan ini. Dengan memastikan bahwa lulusan infokom memiliki kualifikasi yang diperlukan, Indonesia dapat lebih siap menghadapi perubahan besar yang dibawa oleh AI.
ADVERTISEMENT
10 Pekerjaan yang Paling Dicari pada Masa Depan
Dengan berkembangnya teknologi dan munculnya tren baru, beberapa pekerjaan akan menjadi sangat dicari di masa depan. Berikut adalah daftar 10 pekerjaan yang memiliki potensi besar dalam menghadapi era AI dan teknologi canggih:
1. Ahli Kecerdasan Buatan (AI Specialist): Profesional yang menguasai bidang kecerdasan buatan untuk mengembangkan solusi-solusi inovatif.
2. Analisis Data Besar (Big Data Analyst): Ahli dalam menganalisis dan menginterpretasi data besar untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
3. Ahli Keamanan Siber (Cybersecurity Expert): Spesialis dalam melindungi sistem dan data dari ancaman siber.
4. Insinyur Robotika (Robotics Engineer): Profesional yang merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan robot dan sistem otomasi.
5. Pengembang Aplikasi Mobile (Mobile App Developer): Ahli dalam membuat aplikasi mobile untuk berbagai platform.
ADVERTISEMENT
6. Pakar Internet of Things (IoT Specialist): Spesialis dalam mengembangkan dan mengintegrasikan perangkat-perangkat IoT.
7. Pakar Riset Pasar Digital (Digital Market Researcher): Profesional yang menganalisis tren dan perilaku konsumen dalam lingkungan digital.
8. Spesialis Realitas Virtual dan Augmentasi (Virtual and Augmented Reality Specialist): Ahli dalam pengembangan konten VR dan AR.
9. Pakar Etika Teknologi (Technology Ethics Expert): Profesional yang mengamati dan mengatasi isu etika terkait penggunaan teknologi.
10. Konsultan Transformasi Digital (Digital Transformation Consultant): Ahli dalam membantu organisasi beralih dan mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Ketika teknologi terus berkembang, peluang pekerjaan baru akan terus muncul. Mempersiapkan diri dengan pendidikan yang relevan dan terus mengembangkan keterampilan akan menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi masa depan yang semakin didominasi oleh AI dan teknologi canggih.
ADVERTISEMENT