Konten dari Pengguna

Ketua Jurusan KPI UIN Antasari Hadiri Rakernas ASKOPIS

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
22 September 2023 14:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua jurusan KPI Bapak Surya Eka, P, M. Cs dan beberapa Dosen KPI FDIK UIN Antasari, menghadiri Seminar Nasional, Pelantikan, dan Rakernas DPP ASKOPIS di Hotel Sofyan Cikini Jakarta pada 1-2 September 2023. Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta termasuk para Guru Besar Universitas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejumlah MoU tertandatangani Prodi dengan ASKOPIS, serta Prodi dengan Prodi lintas Perguruan Tinggi.
Seperti diketahui, Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Indonesia (ASKOPIS) telah sukses menyelenggarakan Seminar Nasional (Semnas), Pelantikan, dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASKOPIS. Acara ini bertemakan "Menangkal Isu Hoax dan Politisasi Agama di Media Menjelang Pemilu 2024" dan berlangsung selama dua hari di Jakarta.
Seminar ini merupakan langkah signifikan dalam upaya ASKOPIS untuk memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan-isu yang berkaitan dengan hoaks dan politisasi agama di media, terutama menjelang Pemilu 2024.
Dr. Mohammad Zamroni M.Si, Ketua ASKOPIS, menyampaikan selamat atas pelantikan kepada anggota DPP ASKOPIS dalam pidatonya. Ia menekankan pentingnya peran ASKOPIS dalam menjaga integritas media publik serta memberikan literasi kepada masyarakat guna mencegah penyebaran informasi palsu dan politisasi agama.
ADVERTISEMENT
"Esensi dari seminar yang kita selenggarakan dengan tema yang cukup besar dan sangat urgen adalah isu hoaks. Ini sebagai bukti kontribusi insan akademik, ikut mencerahkan. Media ruang publik harus kita kawal serta memberikan literasi kepada masyarakat, sehingga ruang tersebut tercerahkan dan jauh dari isu hoaks dan politisasi negara," ujar Dr. Mohammad Zamroni M.Si.