Konten dari Pengguna

Kolaborasi Sukses! Rektor Unhan RI dan Rektor IPB Resmi Tutup Program SPPI

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
7 Oktober 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., secara resmi menutup Kegiatan program kolaborasi Pengayaan IPB – Unhan RI bagi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch – I Unhan RI. Kegiatan penutupan ini berlangsung di Gedung Aula Merah Putih (AMP), Kampus Utama Unhan RI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 4 oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Acara penutupan diawali dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim (PMA) IPB, Dr. Handian Purwawangsa, S.Hut., M.Si. Dalam laporannya, Dr. Handian menegaskan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara IPB University dan Unhan RI dalam melaksanakan pelatihan serta pendampingan penerapan teknologi pertanian tepat guna di masyarakat. Program ini diikuti oleh 936 peserta yang berasal dari berbagai provinsi, dengan latar belakang pendidikan beragam, meliputi gizi, kesehatan, STEM, dan sosial.
Direktur PMA IPB juga menjelaskan, peserta program ini diharapkan mampu memberdayakan potensi desa, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian, peternakan, perikanan, pangan, gizi, dan ekosistem bisnis. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan teknologi terapan dalam mendukung pengembangan sektor agromaritim secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
Rektor Unhan RI dalam sambutannya, menegaskan bahwa saat ini Indonesia berada di era yang penuh tantangan, di antaranya perkembangan teknologi yang pesat, perubahan iklim yang nyata, dan dinamika geopolitik global. Dalam konteks tersebut, peran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjadi sangat penting, terutama dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, optimalisasi lahan pertanian, dan penerapan teknologi modern di sektor pertanian.
Program SPPI ini bertujuan memadukan ketahanan nasional dengan keahlian di bidang pertanian dan teknologi, menghadapi tantangan global, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga dilatih untuk memiliki karakter dan pola pikir inovatif yang dapat menjadi pionir dalam menemukan solusi inovatif bagi pembangunan pertanian Indonesia.
Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, juga menyampaikan pentingnya penggunaan teknologi digital dalam bidang pertanian. Melalui aplikasi seperti Digitani dan Smart Shield, teknologi ini dapat memfasilitasi penyuluh dan masyarakat desa dalam berkonsultasi terkait masalah pertanian selama 24 jam. Digitani memungkinkan deteksi dini terhadap penyakit tanaman dan penurunan produksi, sementara Smart Shield menggunakan teknologi satelit untuk memantau kondisi lahan dan memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat. Inovasi-inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani serta mengurangi kerugian pasca panen.
ADVERTISEMENT
Selain tantangan teknologi, Prof. Arif juga menyoroti masalah food loss dan food waste yang menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan ketersediaan pangan. Indonesia mencatat 11% food loss selama proses panen hingga penggilingan, menjadikannya negara kedua terbesar dalam food waste setelah Arab Saudi. Krisis regenerasi petani juga menjadi tantangan besar, di mana perubahan sosiologis turut berpengaruh terhadap keberlanjutan sektor pertanian.
Di tengah tantangan ini, program SPPI menjadi platform penting bagi para sarjana untuk terlibat aktif dalam pembangunan sektor pertanian. Mereka diharapkan menjadi agen inovasi yang mampu menjembatani teknologi modern dengan praktik tradisional, serta memberikan solusi terhadap krisis regenerasi petani, menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan adil.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan RI, Laksda TNI Dr. Ir. Agus Adriyanto, S.T., M.M., IPU., ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Jati Bambang P., S.I.P., M.A.P., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., IPU., CIPA., ASEAN Eng., Dekan FMIPA Militer Unhan RI, Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si., Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (Karo AK) Unhan RI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, S.E., M.M., Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat (Karo Renkermahumas) Unhan RI, Brigjen TNI Basuki Darmawan, S.Pd., M.Ed., dan Dosen Unhan RI Kolonel Czi Asep Sugiharto. S.E., M.M., serta Asisten Direktur Layanan Agromaritim dan Digital Farming, Direktorat PMA IPB, Dr. Supriyanto.
ADVERTISEMENT
Acara penutupan dimeriahkan dengan penampilan seni budaya tari yang dipersembahkan oleh civitas akademika IPB. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta SPPI Batch 1 Unhan RI, diikuti dengan sesi foto bersama.