Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kolokium AP2TPI Soroti Kesehatan Mental & Standar Layanan Psikologi
30 Oktober 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) menggelar Kolokium Khusus di Hotel Bumi Surabaya City Resort. Acara tersebut berlangsung selama dua hari mulai 11-12 Juli 2024. Kolokium khusus 2024 ini mengusung tema “Membangun Kebertautan Pendidikan Dan Layanan Psikologi Indonesia”. Dihadiri oleh 316 peserta dari 107 Fakultas Psikologi dan Prodi Psikologi dari seluruh Wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Welcome speech disampaikan oleh Ketua AP2TPI, Prof.Dr.Bagus Takwin, M.Hum. Psikolog yang juga merupakan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). Menurut Prof. Bagus, kegiatan kolokium ini bertujuan untuk membahas dan menyepakati aturan dan standar psikologi yang akan dijalankan oleh penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi.
"Selain itu, kolokium ini akan menghasilkan surat keputusan terkait standar kurikulum psikologi se-Indonesia," terang Prof Bagus, Jumat (12/7/2024).
Keynote speaker pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Deni Kurniadi Sunjaya, dr., DESS. Ia merupakan peneliti kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Prof. Deni menyoroti adanya kebutuhan yang cukup besar di masyarakat terhadap layanan psikologi karena banyak kasus terkait kesehatan mental.
"Harapan ke depan, pemerintah dapat merumuskan kebijakan di tingkat daerah untuk mengoptimalkan layanan psikologi di seluruh daerah di Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kolokium Khusus 2024 sendiri diketuai oleh Dr. Evy Tjahjono, S.Psi., M.G.E yang juga merupakan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA). Beliau menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan sarana kolaborasi riset antar institusi Pendidikan Tinggi Psikologi.
Hal ini didasarkan adanya tuntutan pelaksanaan asesmen dan intervensi Psikologi harus berdasarkan bukti riset terkini (evidence-based research) untuk menjamin efektivitas dari asesmen dan intervensi psikologi.
"Kegiatan Kolokium khusus 2024 ini dirancang sebagai wadah untuk menyelaraskan pelaksanaan pendidikan psikologi pada jalur akademik dan jalur profesi agar dapat menunjang terwujudnya praktik dan layanan psikologi yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat indonesia," demikian jelas Dr. Evy Tjahjono.
Sehari sebelumnya, pada 9-10 Juli 2024 telah diadakan program pelatihan untuk supervisor Program Pendidikan Profesi Psikologi.
ADVERTISEMENT
Melalui Kolokium khusus 2024 diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan sinergi dari Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI), organisasi profesi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan pemerintah untuk memberikan layanan psikologi yang optimal di masyarakat.
Tanggal 12 Juli sebagai hari penutupan juga dilaksanakan penandatanganan komitmen kolaborasi riset terkait layanan psikologi berbasis bukti.
Selain itu, Kamis (11/7/2024) kemarin dilakukan pengesahan SK Kurikulum S1 Psikologi yang akan menjadi acuan bagi setiap penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi untuk mencetak lulusan psikologi yang handal.
Sumber: TIMES Indonesia