Konten dari Pengguna

Memastikan Kualitas Pendidikan Menuju Kampus Unggul Berstandar Internasional

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
4 November 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dok. SEVIMA
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok. SEVIMA
ADVERTISEMENT
Penulis: Leon A. Abdillah, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Bina Darma, Palembang, Indonesia
ADVERTISEMENT
Abstract: This article emphasizes the importance of “Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)” in maintaining educational quality and advancing worldwide higher education standards. SPMI are critical for cultivating a culture of continuous improvement, increasing accountability, and improving overall educational quality. Implementing SPMI enables institutions to fulfill international norms and benchmarks, assuring educational quality and encouraging worldwide reputation. The article addresses SPMI's role in assuring educational quality and promoting international standards in higher education, with a focus on establishing a culture of continual improvement and responsibility.
1. Pendahuluan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan, khususnya di institusi pendidikan tinggi. Metode ini konsisten dengan berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs) (United Nation, 2023), yang berupaya meningkatkan pendidikan dan mendorong kolaborasi internasional. Misalnya, SDG 4 (Quality Education) menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan informasi dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. SPMI berkontribusi terhadap tujuan ini dengan mempromosikan budaya pembangunan berkelanjutan dan memastikan bahwa program pendidikan sesuai dengan standar dunia. Demikian pula, SDG 17 (Partnerships for the Goals) menekankan perlunya kolaborasi internasional untuk memenuhi SDGs. SPMI mendorong kolaborasi antar institusi dan memastikan bahwa mereka mengikuti standar internasional.
ADVERTISEMENT
Jaminan keunggulan dalam pendidikan tinggi sangat penting untuk mempertahankan kualitas akademik dan mengembangkan standar dunia. Hal ini memainkan peran penting dalam mengembangkan kepercayaan antara institusi dan pemangku kepentingan, memfasilitasi kerja sama, dan meningkatkan portabilitas kredensial pendidikan tinggi lintas negara (Chea International Quality Group, 2014; Lemaitre, 2005). Standar dan proses penjaminan mutu harus secara aktif meningkatkan mutu pendidikan tinggi dengan mendorong institusi untuk menerima tanggung jawab atas layanan mereka dan memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang tinggi. Hal ini sangat penting mengingat layanan pendidikan tinggi banyak dijual. Sistem penjaminan mutu yang efektif membantu membangun komunitas pendidikan tinggi yang memiliki bahasa yang sama, yang mendorong saling pengakuan dan kepercayaan. Institusi harus mempunyai strategi penjaminan mutu yang dipublikasikan secara publik dan diintegrasikan ke dalam manajemen strategis mereka dan mencakup pemangku kepentingan internal dan eksternal (European Association for Quality Assurance in Higher Education (ENQA), 2015). Organisasi penjaminan mutu harus mengikuti peraturan dan regulasi setempat serta mematuhi standar penjaminan mutu lintas negara yang diakui secara global. Penerapan kriteria ini memungkinkan institusi untuk menunjukkan keunggulan dan mendorong transparansi, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
SPMI sangat penting untuk menjamin pendidikan unggul dengan menanamkan budaya perbaikan berkelanjutan dalam organisasi pendidikan tinggi. SPMI menggunakan penilaian mandiri, tinjauan sejawat, dan evaluasi eksternal untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membuat perubahan yang diperlukan sekaligus mendorong akuntabilitas, transparansi, dan fokus pada hasil pembelajaran siswa. Strategi ini meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dengan mencapai standar dan target dunia.
Artikel ini berpendapat bahwa SPMI sangat penting untuk menjamin kualitas pendidikan dan memajukan standar pendidikan tinggi di seluruh dunia. SPMI sangat penting untuk menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan, meningkatkan akuntabilitas, dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Penerapan SPMI memungkinkan institusi untuk memenuhi norma dan tolok ukur internasional, menjamin kualitas pendidikan dan mendorong reputasi dunia.
ADVERTISEMENT
2. SPMI
SPMI dimaksudkan untuk menjamin mutu pendidikan di lembaga pendidikan tinggi. SPMI melibatkan sistem dan standar untuk terus memelihara dan meningkatkan kualitas pendidikan sambil memenuhi tuntutan pemangku kepentingan dan standar internasional. Sistem ini dijalankan di dalam negeri, dimana lembaga-lembaga menerima tanggung jawab atas kualitasnya, dan diperiksa oleh pihak luar untuk menjamin objektivitasnya. Penerapan SPMI didasarkan pada norma-norma nasional dan internasional, seperti Undang-Undang Nasional nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Presiden RI, 2003) dan Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti tahun 2003 (Dirjen DIKTI, 2003). Saat ini landasan nasional untuk SPMI ada di Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Mendikbudristek, 2023).
ADVERTISEMENT
SPMI memainkan peran yang sangat penting dalam pendidikan tinggi. SPMI memastikan bahwa institusi memenuhi standar internasional, mendorong budaya pengembangan berkelanjutan dan tanggung jawab. Hal ini akan menghasilkan hasil pembelajaran siswa yang lebih baik, reputasi institusi yang lebih kuat, dan pengakuan internasional yang lebih besar. SPMI juga membantu institusi membangun budaya kualitas dengan mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan perbaikan berkelanjutan.
3. Peranan Teknologi Informasi mendukung SPMI dan Akreditasi International
Teknologi Informasi (TI) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat akhir-akhir ini. TI memunculkan sejumlah aplikasi yang bisa membantu berbagai aktivitas manusia sehingga dapat dikerjakan dengan lebih cepat, efisien, efektif, dan terstandarisasi dengan baik. Pada bidang pendidikan transformasi proses pembelajaran diwarnai dengan maraknya penggunaan sejumlah aplikasi digital.
ADVERTISEMENT
Mode pembelajaran yang tadinya konvensional bergeser menjadi online menggunakan Learning Management Systems (LMS), Moodle. Moodle merupakan aplikasi pengelolaan pembelajaran yang menjadi virtual venue baik bagi tenaga pendidik maupun peserta didik dalam berinteraksi. Cloud Zoom Meetings marak digunakan sebagai media rapat atau pertemuan sekarang sinkron.
Transformasi digital (Sava, 2022) mengacu pada adopsi teknologi digital untuk mengubah proses bisnis dan layanan dari non digital ke digital. Transformasi digital sebagai proses (Vial, 2019) di mana teknologi digital menciptakan gangguan yang memicu respons strategis dari organisasi yang berusaha mengubah jalur penciptaan nilai mereka sambil mengelola perubahan struktural dan hambatan organisasi yang memengaruhi hasil positif dan negatif dari proses ini.
Digitalisasi (Hartono, Phuong, & Perwita, 2021) dengan meluasnya penggunaan internet dalam segala aspek tidak dapat disangkal telah membawa kemajuan positif yang membantu membentuk tidak hanya kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga negara-bangsa dan lingkungan internasional. Strategi transformasi digital mengambil perspektif yang berbeda dan mengejar tujuan yang berbeda (Matt, Hess, & Benlian, 2015). Artikel ini akan fokus pada transformasi digital di perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Teknologi Informasi (TI) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat akhir-akhir ini. TI memunculkan sejumlah aplikasi yang bisa membantu berbagai aktivitas manusia sehingga dapat dikerjakan dengan lebih cepat, hemat, dan bervariasi (Abdillah, 2021). Sejumlah tren TI (Valacich & Schneider, 2018) bermunculan, seperti Big Data, Cloud Computing, Internet of Things (IoTs), Social Media, dan Smartphone. Dengan sejumlah kelebihannya TI mampu membantu transformasi mode dari sistem analog ke digital. Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat banyak terbantu dengan adanya TI.
Sebagian besar aktivitas akademik di kampus (sebagai contoh di UBD) telah menggunakan sejumlah aplikasi berbasis TI. Baik mahasiswa maupun dosen dapat melihat aktivitas utama akademik melalui layanan Sistem Informasi (SISFO). Untuk pembelajaran online telah menggunakan E-Learning berbasiskan Moodle. Briefing mingguan bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Cloud Zoom Meetings. Materi pembelajaran juga dibuat dengan menggunakan berbagai perangkat lunak, seperti: 1) Open Broadcaster Software (OBS), 2) Filmora, 3) Glass board, dan 4) Pelibatan Metaverse dalam pembelajaran. Layanan kemahasiswaan juga diperluas dengan melibatkan media sosial terkini.
ADVERTISEMENT
Dalam lingkungan pendidikan tinggi saat ini, integrasi teknologi informasi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penjaminan mutu internal, yang menjamin kepatuhan terhadap kriteria akreditasi internasional. Sistem Informasi Akademik (AIS) dan basis data Pendidikan Tinggi, seperti PD Dikti, memungkinkan lembaga melacak dan menganalisis pencapaian akademik, sehingga memungkinkan pemantauan dan evaluasi yang lebih efektif (Elbadiansyah & Masyni, 2022). Platform digital untuk dokumentasi dan penyimpanan catatan memudahkan pemeliharaan dokumen penting seperti program semester, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), dan jadwal kuliah, yang penting untuk audit mutu internal dan perbaikan berkelanjutan (Elbadiansyah & Masyni, 2021). Solusi berbasis teknologi meningkatkan penilaian diagnostik dengan mendeteksi masalah implementasi melalui analisis menyeluruh, memfasilitasi evaluasi formatif yang memantau prosedur standar dan mengambil langkah perbaikan sesuai kebutuhan (Sumber: 4). Sifat dinamis sistem ini memastikan bahwa mereka terus berupaya untuk mencapai standar pendidikan yang lebih baik, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan kualitas jangka panjang yang sejalan dengan norma sertifikasi internasional.
ADVERTISEMENT
4. Standar dan Akreditasi Internasional
Standar pendidikan dunia yang sangat baik dijadikan acuan yaitu The European Higher Education Area (EHEA). EHEA berupaya untuk mempromosikan keseragaman dan kualitas di antara institusi pendidikan tinggi. EHEA telah menetapkan standar dan rekomendasi penjaminan mutu, seperti The European Standards and Guidelines for Quality Assurance (ESG) (European Association for Quality Assurance in Higher Education, 2005), yang diadopsi pada tahun 2015. Standar-standar ini menekankan perlunya penjaminan mutu internal dan eksternal, serta fungsi penjaminan mutu. Agensi European Quality Assurance Register (EQAR) dan European University Association (EUA) menekankan bahwa ESG dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri, mobilitas, dan pengakuan dalam sistem pendidikan tinggi (EACEA, 2020).
Standar internasional diterapkan dengan menggunakan berbagai standar yang berlaku secara global (Abdillah, 2022). Sejumlah program studi unggulan bersiap menerima akreditasi internasional. Mekanisme akreditasi di seluruh dunia yang ada saat ini meliputi: 1) Program studi teknik dan komputasi diakreditasi oleh Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), 2) Program bisnis dan manajemen diakreditsai oleh International Business Administration Accreditation (FIBAA), dan 3) Akreditasi international lainnya dari Agency for Quality Assurance (AQAS). Selanjutnya suatu universitas daapat juga mengadopsi standar prosedur internasional International Organization for Standardization (ISO). ISO 21001:2018 atau Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) adalah suatu Standar sistem manajemen terkait interaksi spesifik pada organisasi pendidikan antara lembaga pendidikan, peserta didik, pelanggan dan pihak terkait lainnya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) menawarkan suatu skema baik mahasiswa maupun kampus diberikan sejumlah kelonggoran dalam melakukan berbagai inovasi serta kolaborasi dengan stakeholders terkait. Kampus Merdeka (Mendikbud RI, 2020a) memiliki 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang diatur berdasarkan Kepmendikbud Nomor 754/P/2020 Tahun 2020 (Mendikbud RI, 2020b). Kedelapan IKU tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kesiapan kerja lulusan, 2) Mahasiswa di luar kampus, 3) Dosen di luar kampus, 4) Kualifikasi dosen, 5) Penerapan riset dosen, 6) Kemitraan studi, 7) Pembelajaran kelas, dan 8) Akreditasi Internasional. IKU kedelapan menjadi penguat bagi insan perguruan tinggi di Indonesia untuk bergerak ke kancah internasional. Dampak positif dari kebijakan MBKM adalah bertambahnya pengalaman mahasiswa diluar kampus terutama yang terkait dengan bidang digital. Dosen memiliki jam terbanga yang lebih luas lagi dengan aktif di berbagai platform digital. Sejumlah platforms digital dilibatkan dalam mendukung program MBKM tersebut (salah satunya SEVIMA).
ADVERTISEMENT
Kepatuhan terhadap standar internasional dan metode akreditasi yang ketat diperlukan untuk memastikan kualitas pendidikan dan mencapai standar universitas yang luar biasa di seluruh dunia. Untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi, perguruan tinggi harus beroperasi di bawah kerangka kerja yang mencakup berbagai ketelitian akademis dan keunggulan operasional. Selain itu penerapan teknologi baru (Emerging Technology) di bidang pendidikan tinggi menjadi pondasi bagi semua perguruan tinggi yang mau memasuki gelanggang internasional yang sangat kompetitif.
5. Penutup
Yang terakhir, Sistem Penjaminan Mutu Internal lebih dari sekedar kebutuhan birokrasi; itu adalah komponen penting dari kehebatan akademis. Hal ini mendorong akuntabilitas dan transparansi, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong perbaikan berkelanjutan, memfasilitasi akreditasi, melibatkan pemangku kepentingan, dan menggunakan data untuk membuat keputusan yang tepat. Institusi pendidikan yang memprioritaskan dan berhasil melaksanakan SPMI memposisikan dirinya untuk memberikan pendidikan yang unggul, memenuhi kebutuhan siswanya yang terus berubah, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Seiring kemajuan kita dalam lingkungan pendidikan yang semakin kompetitif dan rumit, tugas SPMI menjadi semakin penting. Institusi harus menerapkan sistem ini tidak hanya sebagai persyaratan regulasi, namun juga sebagai instrumen strategis untuk mencapai maksud dan tujuan mereka. Hanya dengan mengambil pendekatan proaktif dan menyeluruh terhadap penjaminan mutu internal, kita dapat memastikan bahwa institusi pendidikan kita tetap berada di garis depan dalam keunggulan, inovasi, dan relevansi di abad kedua puluh satu dan siap berkiprah dengan standar internasional.
Leon A. Abdillah