Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
MENGENAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
19 Agustus 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Artikel ini adalah Opini yang dikirimkan ke Majalah SEVIMA. Baca selengkapnya Majalah SEVIMA dengan cara klik di: https://sevima.com/ebook/majalah-sevima-edisi-2/
ADVERTISEMENT
(Brigitte Sarah Renyoet, S.Gz., M.Si - Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana)
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah serangkaian proses yang digunakan oleh institusi pendidikan, terutama perguruan tinggi, untuk memastikan bahwa pendidikan yang diselenggarakan telah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. SPMI adalah bagian penting dalam pengelolaan kualitas pendidikan karena bertujuan untuk dapat menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Struktur penyusunan dokumen SPMI terdiri dari kebijakan mutu, manual mutu, standar mutu, prosedur mutu, audit mutu internal, evaluasi dan tinjauan manajemen.
Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi dari institusi yang menjelaskan komitmen terhadap kualitas pendidikan. Kebijakan ini biasanya terdiri dari visi, misi, tujuan, dan strategi untuk mencapai dan mempertahankan standar mutu yang tinggi. Sederhananya dapat dikatakan kebijakan ini berisi komitmen institusi terhadap mutu pendidikan. Misalnya, kebijakan untuk selalu memperbaiki metode pengajaran dan menyediakan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang merinci kebijakan, prosedur, dan praktik yang diterapkan untuk menjamin mutu pendidikan. Dapat lebih spesifik dijelaskan bahwa dokumen yang menjelaskan bagaimana kebijakan mutu akan diterapkan. Manual ini mencakup struktur organisasi, tanggung jawab masing-masing pihak, dan prosedur untuk pengendalian dan peningkatan kualitas untuk mencapai mutu yang diinginkan.
Standar Mutu
Standar mutu adalah kriteria atau ukuran yang digunakan untuk menilai dan memastikan kualitas pendidikan. Standar ini mencakup berbagai aspek, seperti kurikulum, metode pengajaran, evaluasi, fasilitas, dan layanan pendukung. Dapat dikatakan bahwa standar mutu ini merupakan standar yang harus dicapai, seperti standar kompetensi lulusan, standar proses pembelajaran, dan standar fasilitas.
Prosedur Mutu
Prosedur mutu adalah langkah-langkah operasional yang harus diikuti untuk memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Lebih tepatnya prosedur mutu merupakan langkah-langkah operasional untuk memastikan bahwa standar mutu yang merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai dan memastikan kualitas pendidikan tercapai. Prosedur ini memastikan bahwa semua proses dalam institusi pendidikan berjalan sesuai dengan kebijakan dan standar mutu yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Audit Mutu Internal (AMI)
Audit mutu internal adalah proses penilaian yang dilakukan secara periodik untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standar dan prosedur mutu. Audit ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan bahwa proses peningkatan mutu berjalan dengan efektif. Secara umum dapat dikatakan AMI merupakan proses penilaian yang dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur dan standar mutu diikuti dengan benar.
Evaluasi dan Tinjauan Manajemen
Evaluasi dan tinjauan manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai efektivitas sistem penjaminan mutu. Hasil dari evaluasi ini digunakan untuk membuat keputusan dan tindakan perbaikan yang diperlukan. Jadi ini merupakan kegiatan untuk menilai efektivitas SPMI dan membuat keputusan untuk perbaikan yang diperlukan.
Langkah-langkah Implementasi SPMI
ADVERTISEMENT
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di institusi pendidikan, dengan fokus pada empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan.
Perencanaan dengan (1) Menetapkan tujuan mutu dan indikator kinerja; dan (2) Menyusun rencana kerja untuk mencapai tujuan mutu. Contoh penetapan tujuan mutu: meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga 90% mahasiswa mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum; dan indikator kinerja: persentase mahasiswa yang lulus ujian akhir dengan nilai di atas 75, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap metode pengajaran, dan jumlah publikasi penelitian oleh dosen. Contoh penyusunan rencana kerja untuk mencapai tujuan mutu yaitu (1) Mengadakan workshop untuk dosen tentang metode pengajaran aktif dan kolaboratif; (2) Menyediakan sumber daya tambahan seperti e-learning platform dan perpustakaan digital; dan (3) Menetapkan jadwal rutin untuk pertemuan tim penjaminan mutu untuk memantau kemajuan.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan dengan (1) Mengimplementasikan kebijakan, prosedur, dan standar mutu; dan (2) Melakukan kegiatan pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Contoh implementasi kebijakan yaitu semua dosen harus mengikuti pelatihan pengajaran minimal sekali setahun; prosedur yaitu (a) Dosen mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang sesuai dengan kurikulum dan standar mutu; dan (b) Setiap kelas harus menggunakan metode pengajaran yang sudah didiskusikan dengan para ahli dan pihak-pihak terkait melalui workshop yang telah dilakukan sebelum diterapkan. Contoh melakukan kegiatan pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan yaitu (a) Menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) untuk mata kuliah tertentu; dan (b) Melibatkan mahasiswa dalam diskusi dan tugas kelompok secara rutin.
ADVERTISEMENT
Pengendalian dengan (1) Memantau dan mengukur kinerja proses pendidikan; dan (2) Melakukan audit internal untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan standar mutu. Contoh monitoring yaitu (a) Melakukan survei kepuasan mahasiswa setiap akhir semester mengenai proses pembelajaran dan fasilitas yang disediakan; dan (b) Melakukan observasi kelas oleh tim penjaminan mutu untuk memastikan penggunaan metode pengajaran yang efektif. Contoh audit internal yaitu (a) Mengadakan audit tahunan di mana tim penjaminan mutu memeriksa dokumentasi RPS, hasil belajar mahasiswa, dan kepatuhan terhadap jadwal perkuliahan; dan (b) Audit mencakup wawancara dengan dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan umpan balik tentang proses pengajaran dan pembelajaran.
Peningkatan dengan (1) Mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi dan audit; dan (2) Mengambil tindakan korektif dan preventif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Contoh identifikasi area perbaikan yaitu (a) Dari hasil survei kepuasan, ditemukan bahwa mahasiswa merasa kurang mendapatkan feedback konstruktif dari dosen; (b) Audit internal menunjukkan beberapa dosen belum sepenuhnya menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek. Contoh tindakan korektif yaitu (a) Mengadakan pelatihan lanjutan bagi dosen tentang pemberian feedback yang efektif; (b) Menetapkan mentoring atau pendampingan bagi dosen yang mengalami kesulitan dalam menerapkan metode baru. Contoh tindakan preventif yaitu (a) Menyusun modul panduan untuk metode pembelajaran berbasis proyek dan feedback efektif yang dapat diakses oleh semua dosen; (b) Mengadakan sesi diskusi rutin bagi dosen untuk berbagi praktik terbaik dan tantangan dalam proses pengajaran.
ADVERTISEMENT
Manfaat SPMI
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ini memiliki manfaat untuk (1) Menjamin Konsistensi Kualitas: SPMI membantu institusi menjaga konsistensi kualitas pendidikan yang diberikan; (2) Meningkatkan Kepercayaan: Dengan adanya SPMI, kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan meningkat; (3) Memperbaiki Kinerja: SPMI mendorong peningkatan kinerja melalui evaluasi dan tindakan perbaikan yang berkelanjutan; dan (4) Memenuhi Persyaratan Akreditasi: SPMI membantu institusi dalam memenuhi persyaratan akreditasi nasional dan internasional.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, institusi pendidikan seperti yang telah diterapkan di Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana dapat terus meningkatkan mutu pendidikannya, memastikan bahwa standar kualitas yang ditetapkan terpenuhi, dan mempersiapkan mahasiswa dengan baik untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT