Konten dari Pengguna

Menuju Kongres XVIII, Muslimat NU Gelar Bedah Buku Pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
2 Januari 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Semarang, 30 Desember 2024 – Dalam rangka menyambut Kongres XVIII Muslimat NU, Pengurus Pusat (PP) dan Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah menggelar Bedah Buku bertajuk “Almaghfurlah Hadratussyaikh K.H.M. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia” di Grand Arkenso Hotel, Kota Semarang. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan akademisi terkemuka.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dibuka dengan pidato pengantar dari Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Ketua Umum PP Muslimat NU, yang menekankan pentingnya memahami kembali pemikiran Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai landasan perjuangan Muslimat NU dalam menjaga persatuan umat. "Buku ini menjadi referensi penting untuk meneguhkan semangat kebangsaan dan keislaman yang inklusif," ujar Khofifah.
Sebagai pembicara utama, KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua PWNU Jawa Timur sekaligus penulis buku, membahas inti pemikiran Hadratussyaikh yang mengedepankan nilai-nilai moderasi Islam. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bagaimana ajaran-ajaran K.H. Hasyim Asy’ari dapat menjadi solusi atas tantangan disintegrasi umat di era modern.
Turut hadir, KH. Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih, yang memberikan perspektif pemerintahan terkait penerapan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman dalam kebijakan daerah. “Pemikiran Hadratussyaikh relevan untuk membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kedamaian,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Diskusi ini juga mempertemukan tokoh akademik, seperti Prof. Dr. Abdurrahman Kasdi, MA., Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus, dan Prof. Dr. Zumrotul Mukaffa, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Keduanya menyoroti pentingnya integrasi pemikiran Hadratussyaikh dalam dunia pendidikan untuk membangun generasi muda yang berakhlak dan berpikiran moderat.
Tak ketinggalan, Prof. Dr. Ismawati Hafidz, Ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah, menegaskan bahwa peran perempuan, khususnya Muslimat NU, sangat penting dalam menyebarluaskan pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari. “Perempuan adalah pilar masyarakat, dan kita harus berperan aktif dalam menjaga persatuan umat melalui pendidikan dan dakwah,” tuturnya.
Acara ini juga disiarkan secara daring melalui Zoom, sehingga diikuti oleh ribuan anggota Muslimat NU dari berbagai daerah di Indonesia. Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, memperkaya wawasan terkait pemikiran Hadratussyaikh.
ADVERTISEMENT
Bedah buku ini menjadi momen penting bagi Muslimat NU untuk menyegarkan kembali semangat perjuangan K.H. Hasyim Asy’ari. Diharapkan, nilai-nilai yang terkandung dalam buku ini dapat menjadi panduan bagi umat Islam Indonesia untuk tetap bersatu di tengah beragam perbedaan.