Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
OIC Kualanamu dan KAI Bandara Medan Sambut Delegasi Sarasehan ABP PTSI
5 September 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) memprakarsai sarasehan nasional yang menghadirkan tujuh menteri dan tokoh nasional. Officer in Charge (OIC) Kualanamu dan PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Railink Medan ikut berpartisipasi dalam menyambut pada delegasi.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan sarasehan ini dirangkai dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ABPPTSI yang digelar di Medan pada 30 Agustus hingga 1 September 2023.
Ketua Umum ABPPTSI Prof Thomas Suyatno didampingi Ketua ABPPTSI Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM mengutarakan bahwa pola dan strategi pembangunan jangka panjang arahnya untuk memenuhi visi bangsa dibidang pendidikan.
”Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa secara real yang mampu berkiprah, tidak hanya ditingkat nasional tapi juga regional dan internasional,” kata Thomas Suyatno usai memimpin rapat panitia sarasehan dan Rakernas ABPPTSI di kampus Universitas Pembangunan Panca Budi, Selasa (18/7).
Ketua umum ABPPTSI menegaskan pendidikan di era Indonesia Emas pada 22 tahun kedepan maka semua proses belajar mengajar bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing ditingkat global.
ADVERTISEMENT
”Itu berkaitan dengan kurikulum, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan proses belajar mengajar. Termasuk didalamnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Pemerintah harus ikut bertanggung jawab,” tegasnya.
Dari sarasehan nasional dan Rakernas ABPPTSI yang diikuti 300 ketua yayasan perguruan tinggi se-Indonesia tersebut, Thomas Suyatno, akan menghasilkan kolaborasi semua elemen bangsa mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang mencerdaskan kehidupan bangsa.
”Kondisi sekarang masih sangat jauh dari kenyataan sehingga kita cukup jauh dengan beberapa negara tetangga, termasuk di kawasan ASEAN. Untuk mengejar ketertinggalan kita, harus ada bypass policy oleh pemerintah dengan pola dan strateginya,” tegas ketua umum.