Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Prof Satryo Soemantri Isi Kuliah Umum PSPPI Universitas Sriwijaya
16 Oktober 2024 13:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kuliah umum bagi mahasiswa PSPPI Angkatan V Universitas Sriwijaya kembali digelar. Kali ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu, Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1999-2007) dan Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc (Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek pada tahun 2022-2024).
ADVERTISEMENT
Kuliah Umum di buka oleh Ketua Program Studi PSPPI Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. MKU. ASEAN Eng. APEC Eng., di ruang Prof. H. Djuaini Moekti, M.A. Lembaga Bahasa Universitas Sriwijaya Kampus Bukit Besar Palembang, pada 28 September 2024.
Prof Anis mengatakan kegiatan kuliah umum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Sriwijaya angkatan V dan ia berharap para mahasiswa dapat mengikuti kuliah dengan serius sehingga menghasikan insinyur yang benar-benar profesional.
Para narasumber memberikan materi tentang kode etik, profesi insinyur, dan profesionalisme keinsinyuran, serta menerangkan makna pendidikan profesi insinyur.
Prof Satryo Soemantri mengatakan bahwa insinyur yang baik adalah insinyur yang mampu memberikan keselamatan kepada kepentingan publik. "Jadi, kunci utamanya insinyur itu harus menghindari yang namanya hal - hal yang merugikan atau mengganggu keselamatan publik. Insinyur adalah orang - orang yang tidak mau menghindar dari persoalan, tetapi mulai dan mau melakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut," Ujar Prof Satryo dalam kuliahnya.
ADVERTISEMENT
Ia berpesan, setiap persoalan harus diselesaikan dan jangan menghindar karena itu ciri khas seorang insinyur. "Kalau anda lari dari masalah, itu bukan insinyur, tapi terkadang karena kita tidak mampu, kita menghindar dan itu malah akan memberatkan kedepan karena akan terus mengganggu kegiatan. Untuk mencapai profesi insinyur diperlukan kecukupan dari pengalaman yang cukup didalam menangani soal - soal yang terkait keteknikkan," Pesannya.
Sementara itu, dalam kuliahnya Dr. Kiki membahas lebih lanjut materi yang disampaikan oleh Prof Satryo, salah satunya tentang International Engineering Alliance Educational Accords yakni Washington Accord (Engineers), Sydney Accord (Technologists), dan Dublin Accord (Technicians).
"Yang fakultas teknik itu dari Washington Accord, yang dari Politeknik Diploma 3, diploma 4 itu pakai Syidney Accord dan yang dibawahnya lagi atau sebagian politeknik itu pakai Dublin Accord. Yang satu dengan yang lain itu tidak lebih tinggi dan tidak lebih hebat, tetapi itu hanya menekankan pada kompetensi bidangnya apa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sumber: Humas Unsri