Konten dari Pengguna

Ramadhan Membangun Ketaqwaan dan Bersyukur atas Petunjuk Allah

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
20 Juni 2023 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ramadhan Membangun Ketaqwaan dan Bersyukur atas Petunjuk Allah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Budi Djatmiko, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar kajian secara daring bersama dengan para anggota. Tema kali ini membahas tentang makna Ramadan dan ajaran-ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. Dalam ceramah tersebut, Budi Djatmiko mengungkapkan bahwa Ramadan adalah bulan yang memiliki makna dalam bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
Budi Djatmiko mengawali ceramahnya dengan menyebutkan bahwa ajaran-ajaran Islam mengandung berbagai aspek, seperti salat, ikhtiar, ikhlas, berserah diri, puasa (saum), bersyukur, takdir, wakaf, dan dzikir. Ia menjelaskan bahwa dalam ajaran Alquran terdapat petunjuk yang menghasilkan rasa syukur, ikhtiar, salat, dzikir, dan banyak lagi. Menurutnya, manusia yang ingin meraih kebahagiaan dunia dan akhirat membutuhkan rasa syukur dan penghayatan terhadap makna takbir yang dikumandangkan pada bulan Syawal.
"Bulan Ramadan yang kita kemarin lalui adalah bulan dimana turunnya Alquran dan petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda, manusia yang berpuasa menjadi Taqwa itu mampu membedakan antara yang benar dan yang salah," katanya seperti dikutip dari Youtube M Budi Djatmiko, Selasa (20/6/2023).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Budi Djatmiko menekankan ayat Alquran yang menyatakan bahwa orang-orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa, dan puasa tersebut diakhiri dengan harapan agar mereka dapat mencapai ketaqwaan. Ia mengatakan bahwa ketaqwaan akan membedakan antara yang benar dan yang salah. Seseorang yang memiliki ketaqwaan akan mengikuti aturan dan perintah Allah, serta menjauhi larangannya. Hal ini menjadikan mereka memiliki kemampuan dalam membedakan antara kebenaran dan kesalahan, dan menjadikan mereka al-furqon (pembeda).
Budi Djatmiko juga menyoroti pentingnya bersyukur dalam Ramadan. Ia mengutip ayat Alquran yang mengatakan, "Hendaklah kamu mencukupkan bilangan dan mengagungkan Allah" dan "Allahu akbar" (Allah Maha Besar). Menurutnya, Ramadan menghasilkan orang yang memiliki ketaqwaan, mampu membedakan antara yang benar dan yang salah, dan diharapkan mereka juga mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan dalam bulan tersebut. Selain itu, ia menegaskan bahwa umat Islam harus mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan Allah.
ADVERTISEMENT
"Allah memberikan petunjuk dalam 12 bulan, 1 bulan itu menjadi sebuah petunjuk al-furqon, dan diminta agar kita bersyukur," ucapnya.
Dalam rangka menggambarkan pentingnya Ramadan, Budi Djatmiko menyampaikan bahwa bulan Ramadan merupakan waktu turunnya Alquran dan petunjuk bagi umat manusia. Ramadan adalah waktu yang dimana Allah memberikan penjelasan tentang petunjuk dan pembeda antara yang benar dan yang salah. Bulan Ramadan menjadi momen yang berharga bagi umat Islam untuk memperkuat ketaqwaan mereka.
Selama Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Puasa tidak hanya melibatkan menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melibatkan pengendalian diri secara menyeluruh. Dalam menjalani puasa, umat Islam diajarkan untuk menjaga perilaku dan ucapan mereka, meningkatkan kesadaran spiritual, serta memperbanyak amal ibadah. Dengan mengikuti aturan main yang ditetapkan Allah dan menjauhi larangan-Nya, mereka dapat mencapai tingkat ketaqwaan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT