Konten dari Pengguna

Rektor Menyapa Bahas Penguatan Prodi Menuju USU 500 UBD

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
5 Februari 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dok USU
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok USU
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si menyapa seluruh fakultas di USU dalam rangka Penguatan Program Studi (Prodi) Menuju USU 500 Universitas Berkelas Dunia (UBD). Kunjungan ini dimulai mulai Rabu (17/1) di Aula Suhadji Hadibroto FEB USU dan selesai pada Jumat (19/1) di Aula Lantai 8, DLCB USU.
ADVERTISEMENT
Rektor menyapa merupakan upaya yang dilakukan Rektor USU untuk membahas rencana yang ingin dicapai USU dalam 2 tahun ke depan bersama para dosen dan pimpinan program studi. Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si menyampaikan keinginannya untuk meletakkan kelembagaan sebagai sesuatu yang penting. Menurutnya, hal tersebut dapat menentukan keberhasilan dari cita-cita yang ingin dicapai.
"Maka kalau kita tahu tentang lembaga itu, kita pasti bisa membuat (atau) mencapai apa yang kita inginkan di tengah-tengah keterbatasan," tutur Muryanto dalam keterangan tertulis.
Ia menerangkan World Class University (WCU) merupakan bentuk Penguatan Program Studi menuju USU 500 UBD. Menurutnya, WCU bukan sekadar dokumen resmi, namun dapat mengubah pemikiran dan suasana akademik menjadi lebih baik.
"Kenapa World Class University bukan hanya sekadar dokumen? (karena) kita ingin mengubah aura atau pemikiran dan kemudian mengubah suasana akademik kita menjadi lebih baik, di tengah-tengah keterbatasan hari ini, di kita maupun di lembaga kita," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Muryanto membagikan 3 poin penting terkait rencana USU ke depannya, yaitu pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Pada poin pendidikan, Muryanto menyampaikan Kurikulum OBE merupakan syarat untuk mendapatkan akreditasi internasional. Hingga saat ini, 66% program studi belum memiliki kurikulum OBE.
Oleh karena itu, ia mengimbau semua program studi agar mengubah kurikulumnya menjadi kurikulum OBE. Muryanto juga menyampaikan akan melakukan akreditasi prodi internasional secara keseluruhan dan merevisi SN Dikti sesuai kekuatan prodi dalam Peraturan Rektor.
Selanjutnya terkait poin Penelitian dan Publikasi, Muryanto menyampaikan nilai publikasi artikel internasional USU yaitu 0,8 artinya belum mencapai 1 dosen 1 artikel. Sebanyak 400 dosen belum memiliki artikel terindeks SCOPUS.
Menanggapi hal tersebut, universitas memfasilitasi program penulisan artikel dan memberi reward kepada dosen yang memiliki produktivitas tulisan yang tinggi melalui program EQUITY dan program di LIPIHKI. Muryanto berharap dalam waktu dua tahun, satu dosen harus memiliki 1 jurnal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu terkait Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Muryanto menyebut jumlah riset dosen USU masih sedikit yang sesuai dengan Prioritas Riset Nasional (PRN). USU juga masih kesulitan memanfaatkan HKI menjadi produk industri.
Untuk itu, Muryanto mengatakan PkM harus diarahkan ke tema-tema khusus yang dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan tren bisnis dan industri. Muryanto juga menyampaikan isu penting lainnya di tahun 2024, antara lain Indikator Kinerja Utama, program digitalisasi, perbaikan infrastruktur prioritas, serta Pengembangan Kluster Keilmuan dan PUI.
Sumber: Detik.com