Konten dari Pengguna

Rektor UHN Hadiri Konvensi Akademia dan Pertemuan Tahunan BKPTKI

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
15 November 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN), Dr. Richard AM. Napitupulu, S.T., M.T., menghadiri Konvensi Akademia dan Pertemuan Tahunan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Kristen Indonesia (BKPTKI) pada 11 Juli 2024, di Medan.
ADVERTISEMENT
Acara diikuti oleh 25 perwakilan perguruan tinggi swasta (PTS), termasuk 19 rektor dari berbagai wilayah di Indonesia. Dalam pertemuan ini, para peserta berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait pengelolaan perguruan tinggi, khususnya dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan yang terus berubah.
Pada kesempatan itu, para peserta melakukan diskusi terkait dengan tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Perguruan tinggi diminta untuk terus menambah pengetahuan mengenai implementasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), RUPT (Rapid, Unpredictable, Paradoxical, Tangled), dan BANI (Brittle, Anxious, Non-linear, Incomprehensible).
Istilah-istilah tersebut menjadi jargon baru yang sering kali terdengar di berbagai forum pendidikan. Namun, pertanyaan yang muncul apakah konsep-konsep ini benar-benar relevan dan dapat diimplementasikan di perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia? Atau, apakah semua ini hanya akan menjadi tren sesaat yang menambah beban tanpa solusi konkret?
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit yang merasakan kekhawatiran ini, terutama ketika melihat fakta bahwa tidak semua perguruan tinggi memiliki sumber daya yang memadai untuk menerapkan strategi adaptif yang kompleks. Meski demikian, ada pula yang melihatnya sebagai peluang untuk melakukan transformasi besar-besaran dalam sistem pendidikan tinggi.
"Kami saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan perguruan tinggi. Masukan dari narasumber juga menambah pengetahuan kami tentang implementasi VUCA, RUPT dan BANI bagi perguruan tinggi. Mungkinkah itu bisa kami laksanakan?" kata Dr Richard.
Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah bagaimana setiap PTS dapat mulai menyesuaikan strategi manajemen dan akademiknya untuk menghadapi dunia yang semakin tak terduga. Implementasi konsep seperti VUCA dan BANI memang tidak bisa dilakukan secara instan, namun sharing pengalaman antar perguruan tinggi memberikan wawasan berharga tentang langkah-langkah awal yang bisa diambil.
ADVERTISEMENT
Banyak PTS yang sudah mulai melakukan penyesuaian kecil-kecilan, seperti meningkatkan kemampuan digital dan mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Pertemuan ini memberikan ruang refleksi bagi pimpinan perguruan tinggi untuk mempertimbangkan ulang strategi mereka. Di tengah ketidakpastian ini, kolaborasi antar PTS menjadi kunci. Tidak ada jawaban pasti apakah konsep VUCA, RUPT, atau BANI benar-benar bisa diterapkan secara penuh di perguruan tinggi Indonesia saat ini. Namun, diskusi yang berlangsung menunjukkan adanya kesadaran bersama tentang pentingnya adaptasi dan inovasi.