Konten dari Pengguna

STIESNU Bengkulu & BAZNAS Gelar FGD Tata Kelola ZIS, Bahas Pendirian LMZ

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
4 Februari 2025 11:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat dengan tema “Tata Kelola Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)”. Acara ini menghadirkan pemateri utama, Nyai Hj. Saidah Sakwan, MA, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus mantan anggota DPR RI.
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat dengan tema “Tata Kelola Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)”. Acara ini menghadirkan pemateri utama, Nyai Hj. Saidah Sakwan, MA, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus mantan anggota DPR RI.
ADVERTISEMENT
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat dengan tema “Tata Kelola Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)”. Acara ini menghadirkan pemateri utama, Nyai Hj. Saidah Sakwan, MA, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus mantan anggota DPR RI.
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam FGD ini KH. Hasbullah Ahmad (Rois Syuriah PWNU Bengkulu), perwakilan BAZNAS Provinsi Bengkulu, pembina STIESNU Bengkulu, serta tamu undangan dari banom-banom NU, dosen, pengurus BEM, dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ketua STIESNU Bengkulu, Agung Cucu P., MH., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam memperkuat peran akademisi dan mahasiswa dalam pengelolaan zakat yang profesional dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Kampus memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai tata kelola zakat yang baik dan sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, STIESNU Bengkulu akan terus melakukan konsolidasi dengan BAZNAS, baik di tingkat pusat maupun wilayah, untuk mendukung pengelolaan ZIS yang lebih efektif,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, Nyai Hj. Saidah Sakwan, MA., menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia, berdasarkan indeks World Giving Index. Hal ini mencerminkan potensi besar dalam pengelolaan dana publik yang dapat disalurkan untuk kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, BAZNAS mengelola dana sebesar 41 triliun rupiah. Dana ini akan dialokasikan untuk berbagai sektor, termasuk bantuan pendidikan melalui jalur fi sabilillah. Dari sinilah konsep taklim, tadris, dan tazkiyah dapat menjunjung tinggi tafaqquh fi al-din dan benar-benar terealisasi dalam kehidupan umat,” jelasnya.
Selain itu, zakat juga memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Menurut Saadah Sakwan, storytelling yang baik dan tujuan (ghoyah) yang jelas akan menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik.
“Pengelolaan zakat harus berdasarkan prinsip 3A: Aman Syariah, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Dengan prinsip ini, zakat dapat dikelola secara transparan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam upaya memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengelolaan zakat, STIESNU Bengkulu mendapatkan dukungan penuh dari Bu Nyai Hj. Saadah yang berjanji akan memberikan rekomendasi Memorandum of Understanding (MOU) kepada Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Rekomendasi ini menjadi langkah awal bagi pendirian Lab. Manajemen Zakat (LMZ) yang secara khusus akan bernaung di bawah STIESNU Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya LMZ, STIESNU Bengkulu diharapkan dapat menjadi pusat kajian dan pengelolaan zakat yang profesional, serta turut berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan umat melalui pemanfaatan dana zakat yang lebih optimal.
Ketua STIESNU Bengkulu, Agung Cucu P., MH, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan kampus dalam menindaklanjuti proses pendirian LMZ. “Kami sangat mengapresiasi dukungan Bu Nyai Hj. Saadah dan berharap LMZ ini dapat segera terwujud dengan legalitas yang kuat melalui Kemenag RI,” ujarnya.
Adapun langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah penyusunan draft MOU, koordinasi dengan Kemenag RI, serta persiapan internal di lingkungan STIESNU Bengkulu untuk memastikan operasional LMZ berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Diharapkan, LMZ STIESNU Bengkulu dapat menjadi model pengelolaan zakat berbasis kampus yang dapat menginspirasi perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
FGD ini menjadi wadah diskusi yang produktif antara akademisi, pengelola zakat, dan mahasiswa dalam memahami serta mengembangkan sistem pengelolaan zakat yang lebih baik. STIESNU Bengkulu berkomitmen untuk terus mendukung edukasi dan sinergi dalam pengelolaan dana ZIS guna meningkatkan kesejahteraan umat dan memperkuat ketahanan nasional.
Sumber : https://stiesnu-bengkulu.ac.id/stiesnu-bengkulu-gelar-fgd-bersama-baznas-pusat-terkait-tata-kelola-zis/