STISIP Imam Bonjol: Transformasi Digital Menuju Kampus Modern

Foto: Istimewa

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Imam Bonjol terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital. Di bawah kepemimpinan Dr. Tri Irfa Indrayani, M.Pd., kampus ini semakin berkembang menjadi institusi yang adaptif terhadap perubahan zaman. Sebagai seorang akademisi dan pemimpin yang visioner, Dr. Tri Irfa Indrayani memiliki komitmen kuat dalam membawa STISIP Imam Bonjol menuju era digital, menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan inklusif.

Menurut Dr. Tri Irfa Indrayani, digitalisasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Saat ini dan ke depan, kita menghadapi perkembangan teknologi yang begitu pesat. Pandemi Covid-19 menjadi titik awal revolusi teknologi di dunia pendidikan. Perguruan tinggi harus siap beradaptasi dengan digitalisasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya pada tim SEVIMA (20/03/2025).

Sebagai langkah nyata, STISIP Imam Bonjol telah mengadopsi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) by SEVIMA untuk mengelola layanan akademik secara lebih efisien. Implementasi ini memungkinkan mahasiswa mengakses informasi akademik secara daring, mulai dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS), jadwal mengajar, SK bimbingan, hingga pendaftaran sidang dan wisuda. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas administrasi kampus, tetapi juga mempermudah mahasiswa dan dosen dalam menjalani aktivitas akademik.

Untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi, STISIP Imam Bonjol menyediakan fasilitas penunjang modern seperti ruang kuliah ber-AC, infokus di setiap kelas, serta ruang multimedia yang dilengkapi perpustakaan digital. Selain itu, penggunaan platform daring juga menjadi bagian dari strategi pembelajaran kampus ini. Informasi akademik yang tersedia secara daring semakin memudahkan interaksi antara mahasiswa dan dosen, serta mempercepat akses terhadap materi pembelajaran.

Namun, dalam proses transformasi digital, STISIP Imam Bonjol menghadapi berbagai tantangan. Infrastruktur teknologi yang belum merata, keterbatasan jaringan internet yang stabil, serta kesenjangan pemahaman digital di antara mahasiswa dan dosen menjadi kendala utama. Selain itu, keterbatasan anggaran dalam pengembangan perangkat teknologi juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Menghadapi hambatan ini, Dr. Tri Irfa Indrayani dan timnya telah merancang berbagai strategi. Salah satunya adalah peningkatan kualitas jaringan internet dengan memperluas akses Wi-Fi di seluruh kampus dan memperbarui perangkat teknologi secara berkala. Selain itu, pelatihan keterampilan digital bagi dosen dan staf administratif juga terus dilakukan agar mereka lebih siap mengadopsi teknologi dalam pembelajaran dan layanan akademik.

Untuk menjamin inklusivitas digitalisasi, STISIP Imam Bonjol menyediakan program bantuan bagi mahasiswa dengan keterbatasan akses teknologi. Kampus ini bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk menawarkan paket data terjangkau bagi mahasiswa. Selain itu, konten pembelajaran yang dapat diakses melalui berbagai perangkat dan opsi unduhan untuk akses offline semakin memperluas jangkauan pendidikan digital.

“Digitalisasi bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga inklusivitas. Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi dan pembelajaran berkualitas,” tegas Dr. Tri Irfa Indrayani pada tim SEVIMA (20/03/2025). Dengan berbagai langkah strategis yang telah diterapkan, STISIP Imam Bonjol optimis dapat terus berkembang menjadi kampus digital yang inovatif, efisien, dan inklusif bagi seluruh mahasiswa.