Konten dari Pengguna

UNAIR Jadi Tuan Rumah ASAIHL 2024, Rektor Tekankan Keberlanjutan

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
3 Januari 2025 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi tuan rumah untuk acara The Association of Southeast Asia Institution of Higher Learning (ASAIHL) Conference 2024. Acara itu berlangsung selama empat hari dari 19-22 November 2024. ASAIHL Conference berlangsung pada 20 November di Aula Ternate, ASEEC Tower, UNAIR Kampus Dharmawangsa-B.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam pembukaan, Wakil Menteri Prof Dr Fauzan MPd selaku Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie PhD selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, yang juga menjabat menjadi Presiden dari ASAIHL, Dr Ninnat Olanvoravuth selaku Sekretaris ASAIHL, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin, serta Direktur Airlangga Global Engagement (AGE), Prof Iman Harymawan SE MBA PhD.
ASAIHL yang bertempat di UNAIR tahun ini mengangkat tema University’s Role in Advancing Climate Crisis Reduction. Dalam Konferensinya, ASAIHL memiliki tiga fokus sub-tema, yakni desain kurikulum untuk pengurangan krisis iklim, penelitian ekonomi hijau untuk kolaborasi universitas-industri, dan kerangka layanan masyarakat untuk solusi krisis iklim.
ADVERTISEMENT
“Jika kita berbicara mengenai krisis iklim, universitas punya peran besar dalam upaya mengurangi dampak buruk. Kita harus berdiri dan berperan nyata untuk memberikan perubahan yang impactful,” papar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, Prof Fauzan.
Komitmen dan Aksi Nyata
Sebagai tuan rumah, Prof Nasih, selaku Rektor UNAIR menyampaikan bahwa kegiatan ASAIHL bertepatan dengan momen Dies Natalis UNAIR pada 10 November lalu. Sebagai presiden ASAIHL, ia juga memaparkan bahwa UNAIR memiliki tekad untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat.
“Misi kita, UNAIR pada 2021 hingga 2026 adalah untuk meningkatkan added value dan berkontribusi baik dalam kancah lokal hingga level global. Dari sub-tema yang ada, ASAIHL tahun ini bertujuan agar universitas dan pendidikan tinggi dapat memberikan peran besar dan berkontribusi dalam merumuskan solusi untuk mengurangi krisis iklim melalui riset, pendidikan, dan partnership,” papar Prof Nasih dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam mendukung misi yang dipaparkan, Guru Besar FEB itu juga memperkenalkan skema SMART University UNAIR, yakni Sustainable Education For All, Meaningful Research and Community Services, yang ketiga Advancing Innovation Enterprising and Industry Linkages, kemudian Responsive and Lean Management, dan yang terakhir Topping up Tangible and Intangible Resource Utilization. Selain itu, secara praktis, Rektor UNAIR juga menginisiasi adanya World University Association of Community Development (WUACD) yang bertujuan membangun komunitas akademis global melalui pengembangan kegiatan internasional yang terkemuka, inovatif, dan independen.
Peran Universitas dalam Keberlanjutan
Lebih lanjut, pada sesi keynote speaker, Prof Iman Harymawan SE MBA PhD selaku direktur AGE menyampaikan materi tentang keberlanjutan. Sesuai dengan salah satu sub-tema yakni curriculum design for climate crisis reduction, Prof Iman menjelaskan mengenai integrasi keberlanjutan dalam kurikulum.
ADVERTISEMENT
Integrasi kurikulum, menurutnya, memerlukan pendekatan yang komprehensif dari pengenalan hingga project akhir yang dapat mendorong mahasiswa untuk mendiskusikan isu tentang keberlanjutan. “Universitas dapat meningkatkan integrasi ini dengan menawarkan kelas yang multidisiplin. Hal ini dapat mendorong mahasiswa dari disiplin yang berbeda untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan proyek-proyek yang berkelanjutan,” terangnya.
Sumber: Unair