Konten dari Pengguna

UNUSIDA Sukses Gelar Pra Kongres Pendidikan NU Seri 2

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
13 Januari 2025 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Seminar Pra Kongres Pendidikan NU Seri 2 dengan tema “Mencari Format Pendidikan Tinggi NU Yang Ideal” sukses diselenggarakan secara hybrid, menghadirkan lebih dari 600 peserta secara online dan 85 peserta secara langsung di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA). Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara utama yang membahas tantangan dan strategi pendidikan tinggi NU.
ADVERTISEMENT
Dr. H. Fatkul Anam, M.Si. (Rektor UNUSIDA) dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama perjuangan Nahdlatul Ulama. “Pendidikan tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga generasi berakhlak, berkarakter, dan mampu menjawab tantangan zaman. Di era digitalisasi dan perubahan sosial yang penuh dinamika ini, kita menghadapi tantangan besar, termasuk moral dan spiritual. Oleh karena itu, melalui seminar ini, kita berharap dapat merumuskan strategi transformasi pendidikan NU agar tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah serta langkah konkret untuk memperkuat lembaga pendidikan NU di semua jenjang,” ujarnya.
Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin (Sekretaris LPTNU) menyampaikan tantangan terkait kualifikasi SDM di perguruan tinggi NU. “Data LPTNU menunjukkan bahwa 79,8% dosen masih berpendidikan S2, sementara idealnya untuk dosen adalah S3 yang berbasis riset. Selain itu, perhatian terhadap infrastruktur dan sistem juga sangat penting. Perguruan tinggi NU harus memiliki sistem yang memungkinkan mereka menjalankan fungsi dengan baik, terlepas dari siapa pengelolanya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dr. Ahmad Suaedy, MA.Hum (Ketua PBNU) menyoroti pentingnya koherensi dalam pendidikan. “Kita perlu memikirkan integrasi keilmuwan antara teknologi, sains, agama, dan spiritual. Baru-baru ini, ada peraturan Kementerian Pendidikan tentang penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam karya ilmiah. Hal ini menjadi tantangan baru yang harus disikapi dengan bijak oleh perguruan tinggi NU,” jelasnya.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber dengan tema berbeda yang relevan dengan tantangan pendidikan tinggi NU yakni Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T. – Transformasi Kurikulum Berbasis Keunggulan, kemudian Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D – Transformasi Strategis Perguruan Tinggi NU, serta Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D – Redesain Kurikulum untuk Pendidikan Masa Depan.
Seminar ini menjadi langkah strategis untuk merumuskan kebijakan transformasi pendidikan tinggi NU yang mampu menghadapi dinamika zaman, sekaligus memperkuat karakter ke-NU-an dalam sistem pendidikan. Diharapkan hasil dari seminar ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menyukseskan Kongres Pendidikan NU yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Sumber: LPTNU