Konten dari Pengguna

Wadir Polije Sebut Transformasi Standar Nasional Sebuah Terobosan

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
26 September 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Jember, Surateno, menganggap transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi sebagai langkah terobosan yang sangat penting. Baginya, hal ini memberikan peluang yang lebih luas bagi perguruan tinggi untuk mengikuti level terbaik dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, hal ini juga sesuai dengan target pencapaian visi jangka panjang perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi bagi kami merupakan satu terobosan di dalam memberikan ruang yang lebih luasnya kepada perguruan tinggi sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya," kata Surateno, seperti dikutip dari Youtube Kemendikbud Ristek, Selasa (26/9/2023).
Surateno menyadari bahwa dalam konteks keberagaman perguruan tinggi di Indonesia, standar mutu pendidikan tidak dapat diterapkan secara seragam. Setiap perguruan tinggi memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak yang berkomitmen terhadap kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama memahami dengan baik esensi dari konsep Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) yang terkandung dalam transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi ini.
"Hanya dengan menjalankannya dengan sungguh-sungguh, budaya mutu dengan paradigma baru dapat terwujud dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan menanggapi peluncur Merdeka Belajar Episode Ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada 29 Agustus 2023 lalu.
Peluncuran tersebut menandakan bahwa sejak dihadirkannya berbagai kebijakan Merdeka Belajar pada tahun 2019, 10 dari 26 episode Merdeka Belajar berfokus kepada transformasi pendidikan tinggi.
“Pendidikan tinggi memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, persiapan SDM unggul, dan sebagai tulang punggung inovasi. Selain itu, pendidikan tinggi adalah jenjang yang paling dekat dengan dunia kerja dan masyarakat; lulusan perguruan tinggi dituntut untuk dapat berkontribusi dengan baik. Itu mengapa kami meletakkan titik berat pada transformasi jenjang pendidikan tinggi,” jelas Mendikbudristek.
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar Episode Ke-26 memudahkan perguruan tinggi untuk lebih fokus dalam meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat.
Sebelumnya, Standar Nasional Pendidikan Tinggi bersifat kaku dan rinci sehingga perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Misalnya saja, syarat kelulusan yang tidak relevan dengan zaman dan alokasi waktu yang diatur sampai per menit per minggu dalam satu satuan kredit semester (sks).
Contoh transformasi terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan dijabarkan Menteri Nadiem pada acara peluncuran. Salah satunya terkait standar penelitian dan standar pengabdian.
“Beberapa perubahan adalah penyederhanaan lingkup standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat dari delapan standar menjadi tiga standar; penyederhanaan pada standar kompetensi lulusan; dan penyederhanaan pada standar proses pembelajaran dan penilaian,” kata Mendikbudristek.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Mendikbudristek mencontohkan transformasi terkait Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. “Beberapa pokok perubahan terkait sistem akreditasi pendidikan tinggi adalah status akreditasi yang disederhanakan; biaya akreditasi wajib sekarang ditanggung pemerintah; dan proses akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi,” terangnya.
Menutup pemaparannya, Mendikbudristek menyampaikan ajakan untuk bergotong royong. “Perubahan tidak dapat dilakukan tanpa kolaborasi seluruh pihak, Kemendikbudristek bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan transformasi pendidikan tinggi yang menyeluruh dan berdampak positif,” tutup Mendikbudristek.