2 Ramadhan 1446 HMinggu, 02 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Wamen Diktisaintek Kunjungi Pusat Riset Garam UTM

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
27 Februari 2025 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pamekasan, 25 Februari 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., melaksanakan pengarahan dan seremoni panen garam bersama peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan masyarakat.
zoom-in-whitePerbesar
Pamekasan, 25 Februari 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., melaksanakan pengarahan dan seremoni panen garam bersama peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pamekasan, 25 Februari 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., melaksanakan pengarahan dan seremoni panen garam bersama peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, turut hadir pula Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Ditjen Risbang, Prof. Yos Sunitiyoso, Ibu Ria Arief, Unit Manager, Knowledge to Policy DFAT l, Ibu Jana C Hertz, Team Leader KONEKSI, Bapak Dimas Suryo, Koordinator Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas, Ibu Catur Wulandari, Perencana Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas, Sabila Khadijah, Program Technical Affairs Officer, KONEKSI, Renaldo Pandaleke, Communications and GD Officer KONEKSI, Pejabat Forkopimda Pamekasan, Rektorium, Dekanium, Kapuslit LPPM UTM, tim peneliti.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yakni Desa Majungan, Kec. Pademawu dan Desa Lembung, Kec. Galis, Kab. Pamekasan.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Safi’, menginginkan kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil tani kepada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan amanat presiden memerintahkan agar semua bahu membahu untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan potensinya masing-masing. “Produknya tidak hanya artikel publikasi tp juga dampak baik juga masyarakat.” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Terdapat pemaparan yang disampaikan oleh Prof Mahfud Efendi, selaku ketua peneliti Kedai Reka dari UTM, dengan tajuk Mengakar budaya menumbuh reka cipta mewujud swasembada. Beliau menyisipkan harapan agar pak Wamen dapat menjadi kepanjangan tangan dari masyarakat bahwa saat ini pasar garam masih impor.“Riset ini mengangkat kearifan lokal madura sebagai community based dan dikaitkan dengan program Prabowo tentang swasembada garam.”, ujar Prof Mahfud. Sang putra daerah membuat start up reka cipta garam untuk mewujudkan perkembangan garam demi gagasan nasional.
Peneliti dari UTM lainnya yakni Wahyudi Agustiono, P.hD. juga turut memberikan paparan mengenai riset yang dilaksanakan. Seperti diketahui jika ia mengalahkan ratusan proposal hingga mendapat kepercayaan dari KONEKSI. Dosen Fakultas Teknik ini menyoroti menyasar isu global namun memberi solusi membumi. Isu tersebut yakni pemanasan global, masyarakat kurang air bersih, dan listrik. “Teknologi yang diusung dapat merubah air laut agar bisa diminum dengan SWRO.”, terangnya. Kegiatan ini sekaligus program lanjutan dari program riset yang bertajuk Harvesting Hope: yang bekerjasama pula dengan the University of Newcastle Australia dan RMIT University.
ADVERTISEMENT
Prof. Fauzan, Wakil Menteri Diktisaintek, begitu terkesima dengan kembangan riset yang dilakukan para ilmuan dari pulau garam ini. “Intan tidak ada dikota tapi didaerah, begitupula Pak Mafud dan Pak Wahyudi.”, ucapnya. Beliau berharap agar ada riset yang bisa membuat minuman dari garam dan layak minum. Sehingga garam dapat hadir ditengah krisis diabet. Prof. Fauzan meminta perguruan tinggi harus jd problem solver mulai dari masalah sosial, ekonomi, kesehatan, dll. Beliau menutup paparannya dengan harapan bahwa garam dari Pamekasan bisa mendunia.
Kegiatan dilanjutkan dengan seremonial panen garam oleh Wamen, Rektor dan seluruh tamu dan dipimpin oleh Prof Mahfud di Desa Majungan. Kemudian rangkaian ini ditutup dengan mrngunjungi site Renewable Energy, Clean Water, and Quality Salt for Madura’s Saltwork Community through Seawed Farming, Beliau turut masuk juga ke dalam site pengolahan air laut di Desa Lembung dan mengapresiasi kerjasama dengan peneliti Australia.
ADVERTISEMENT