Mandu, Makanan Orang Pacaran Masa Kerajaan Goryeo

Pangsit khas Korea ini jadi hidangan kesukaan pemuda-pemudi di masa Kerajaan Goryeo.

(Photo: KAvenyou)

Para penggemar si kembar tiga menggemaskan, Daehan Minguk Manse, pasti tidak asing dengan hidangan yang satu ini. Salah satu makanan kesukaan si kembar tiga yang suka makan ini sering disebut Mandu.

Mandu sendiri merupakan sejenis pangsit khas negeri ginseng, Korea. Dibuat dengan menempatkan daging atau sayuran didalam gulungan kulit pangsit tipis. Diciptkan oleh ahli militer cerdik dari Cina bernama Zhuge Liang. Pada awalnya, hidangan ini disiapkan untuk ritual leluhur atau jamuan makan. Namun semenjak berjalannya waktu, hidangan ini menjadi salah satu makanan khusus yang sangat disukai orang Korea di musim dingin.

Saat membahas mengenai Mandu asli Korea, sebuah lagu tradisional berjudul “Ssanghwajeom” yang dapat diartikan sebagai “Toko Pangsit” dari masa Kerajaan Goryeo memberikan sedikit informasi mengenai hal tersebut. Dalam lagu tersebut menyebutkan bahwa sekelompok orang asing datang ke Korea dan membuka toko pangsit. Beberapa orang Korea menyatakan bahwa sekelompok orang yang dimaksud adalah orang Mongolia yang datang ke Korea pada 1279 dan membuka toko pangsit.

Pada masa kerajaan Goryeo dulu, Mandu merupakan salah satu hidangan yang disukai oleh dua sejoli yang sedang berpacaran. Rasanya yang enak menjadikan hidangan ini sebagai makanan yang cocok untuk menemani kisah cinta mereka.

Saat ini di Korea memiliki dua jenis Mandu, direbus, dikukus dalam keadaan dingin. Mandu yang direbus memiliki nama Mandutguk yang berarti Sup Pangsit. Mandutguk akan dibuat dengan merebus pangsit di dalam kaldu sapi. Lalu mandu yang dikukus dan disajikan tanpa kuah disebut dengan Jjjin-mandu atau Pangsit Kukus. Yang terakhir adalah mandu yang disajikan kuah kaldu sapi yang dingin bernama Pyeonsu atau Pangsit musim panas.

Nah tunggu apalagi, ini saatnya kamu mencoba hidangan kesukaan Daehan Minguk Manse. Untuk informasi lainnya tentang Korea, nantikan terus di Koreachobo!

References: Visit Korea, Hansik