Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenang Pemberontakan Jeju : Bagian 1
4 April 2017 1:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kurang lebih 69 tahun yang lalu, Jeju yang indah itu bersimbah darah.
(Photo: apjjf.org)
ADVERTISEMENT
Pulau Jeju merupakan salah satu pulau eksotik yang menjadi bagian dari Korea Selatan. Keindahan bunga dan pesona budaya yang menarik menjadikan pulau yang satu ini tempat yang cocok untuk berlibur. Namun rupanya keindahan Jeju yang ada pada saat ini menyimpan luka mendalam. Sebuah tragedi pasca terlepas dari kependudukan Jepang terjadi. Memakan korban puluhan ribu, tragedi tersebut bernama 제주 4.3 사건 (dibaca: Jeju sa.sam sageon) atau lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan dan Pembantaian Jeju. Pada 3 April 2017 menandai 69 tahun terjadinya tragedi yang terjadi pada tahun 1948 ini. Yuk simak.
Kependudukan Jepang di Korea akhirnya berakhir pada Agustus 1945, setelah Jepang menyatakan kekalahannya di akhir Perang Dunia II. 35 tahun dibawah kependudukan Jepang tentu memberikan efek yang mendalam bagi Korea. Kekalahan Jepan ini dianggap sebagai salah satu hal yang melegakan bagi Korea.
ADVERTISEMENT
Setelah kekalahan Jepang pada tahun 1945, Korea kemudian diserahkan kepada Amerika dan Soviet sebagai tanda kekalahan. Pasukan Amerika dan Uni Soviet kemudian tiba di Korea, keduanya tetap tinggal terpisah sesuai hal yang sudah diatur dalam perjanjian Presiden kedua negara adidaya.
Pada tahun-tahun pasca perang, ada satu kesamaan yang dihadapi 3 negara Korea, Jepang dan China. Hal tersebut tidak lain adalah perjuangan melawan komunis. Jika Jepang berhasil menekan kelompok komunis, negeri China kemudian berjalan di bawah pemerintahan komunis setelah kemenangan kelompok tersebut. Berbeda lagi dengan kedunya, Korea kemudian secara resmi terbagi menjadi dua negara setelah perang.
Selama perjalanannya setelah lepas dari kependudukan Jepang, Korea yang kemudian dibawahi dua negara adidaya Amerika dan Uni Soviet terbagi menjadi dua bagian kelompok berbeda ideologi. Perbedaan ini membawa perpecahan Korea menjadi dua bagian dengan pemerintahan dan pemimpin masing-masing. Berkembang dengan cara demikian konflik pun dimulai ketika United Nation atau UN mengeluarkan UN Resolution 112 mengenai pemilihan umum di Korea.
ADVERTISEMENT
Nantikan bagian selanjutnya di Koreachobo!
References: History Channel , New World Encyclopedia