Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengulik Momen Bersejarah Korea Selatan, Olimpiade Musim Panas Seoul 1988!
22 Januari 2017 23:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terpuruk akibat perang saudara, Korea Selatan bangkit dengan membuka diri kepada dunia. Sebuah momen besar dan bersejarah tersebut berhasil membuat Korea Selatan mendapat sorotan kembali. Bahkan momen yang satu ini digambarkan dalam drama terkenal milik TVN, Reply 1994.
ADVERTISEMENT

Hye-ri dalam Drama Reply 1988 (Foto: Allkpop)
Momen besar dan bersejarah itu tidak lain adalah ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 1988. Menjadi tuan rumah dari acara yang diikuti hamper seluruh negara didunia membuat korea mendapatkan sorotan utama.

Logo Resmi Olimpiade Musim Panas Seoul 1988 (Foto: Olympic. org)
Persiapan Selama 7 Tahun Lamanya
Dilansir dari Korea Times, Korea Selatan mempersiapkan Olimpiade Musim Panas Seoul 1988 selama 7 tahun lamanya setelah terpilih menjadi tuan rumah pada tahun 1981. Dilaksanakan kurang lebih selama 16 hari, dibuka pada tanggal 17 September dan ditutup pada tanggal 2 Oktober 1988.
Persiapan selama 7 tahun lamanya tersebut membuahkan hasil manis bagi masyarakat Korea saat olimpiade berlangsung dengan baik. Dibawah tema ‘Harmony and Progress’, Korea Selatan membuat olimpiade yang cukup besar. Dihadiri 159 negara dengan 8397 perwakilan atlit yang datang ke negeri ginseng tersebut dapat memperlihatkan betapa besarnya olimpiade tahun 1988 itu.
ADVERTISEMENT
Mendapatkan Boikot
Meskipun begitu berjalan dengan cukup baik, boikot datang dari beberapa negara seperti Albania, Kuba, Madagaskar dan Seychelles yang merupakan negara yang dekat dengan Korea Utara. Secara teknis pada masa itu, sisa luka akibat perang saudara masih terasa membuat hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara tidak kunjung membaik bahkan sampai hari pembukaan olimpiade tiba.
Merupakan Secercah Harapan Untuk Negeri Ginseng
Melaksanakan sebuah olimpiade kelas dunia bagaikan secercah harapan yang datang untuk Korea Selatan. Sebagai salah satu projek negara terbesar setelah dibangunnya negara Korea Selatan tersebut dapat membuat masyarakat dapat bersatu dan membawa jiwa nasionalis masyarakat kembali membumbung tinggi. Terlaksananya olimpiade ini mengubah Korea Selatan yang merupakan sebuah negara terisolasi menjadi sebuah negara yang terbuka untuk dunia.
ADVERTISEMENT
Menjadi ajang pembuktian diri, olimpiade ini dapat menunjukkan pada dunia jika Korea Selatan telah berubah menjadi negara yang siap untuk terjun ke dalam komunitas dunia. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap perkembangan negara Korea Selatan itu sendiri, baik dari bidang ekonomi sampai olahraga.
Meskipun predikat juara umum tidak didapatkan oleh Korea Selatan pada saat itu, semangat nasionalis yang ditimbulkan oleh terlaksannya olimpiade ini memiliki efek yang sangat besar. Kembali dilansir dari Korea Times, perkembangan jumlah atlit di Korea Selatan bertambah cukup banyak. Sebelum dilaksanakan olimpiade ini, jiwa kompetisi atlit Korea relatif cukup rendah dan tidak memiliki ‘goal’ yang tinggi. Namun setelah menjadi tuan rumah dari olimpiade, semangat kompetisi menjadi sangat berkobar membuat ‘goal’ yang ada dibuat lebih tinggi lagi.
ADVERTISEMENT

Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Panas Seoul 1988 (Foto: Olympic Ballparks)
Jadi begitulah momen bersejarah bagi negara Korea Selatan, sebuah olimpiade dapat memberikan efek yang sangat besar pada perkembangan sebuah negara. Kini Korea Selatan sudah menjadi salah satu negara maju di Asia. Keren sekali ya!
Untuk informasi tentang Korea lainnya, nantikan terus ya di Koreachobo!