Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengungkap Masa Terpuruk Dunia Perfilman Korea : Bagian 2
31 Maret 2017 0:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perlahan namun pasti, dunia perfilman Korea pun bangkit.

ADVERTISEMENT
Sebelumnya baca bagian pertama terlebih dahulu.
Meskipun pada tahun 1970an sampai 1980an Korea Selatan sedang dalam masa industrialisasi, dunia perfilman Korea sedang ada di bagian terbawahnya.
Pada masa itu film-film dengan tema yang tidak sesuai dengan aturan, semisal bertema komunis, akan langsung mendapat sensor atau bahkan dilarang penayangannya jika tema tersebut dianggap terlalu kental dan tidak sesuai yang dingginkan oleh pemerintah.
Keadaan itu terus berlanjut, membuat para pembuat film harus terus dibuat khawatir akan segala aturan yang ada. Hal ini menyebabkan turunnya angka produksi film dalam negeri serta penurunan kualitas itu sendiri.
Berkutat dalam tema yang sama tentu bukan hal yang menyenangkan bagi para pembuat film. Hal tersebut rupanya juga bukan hal yang menyenangkan bagi masyarakat Korea. Tema selalu serupa, penurunan kualitas dan kenyataan bahwa film-film tersebut memiliki motif politik terselubung di dalamnya pada akhirnya membuat masyarakat jenuh akan film-film luar negeri.
ADVERTISEMENT
Tentu hal tersebut bukan hal yang baik pada perkembangan dunia hiburan Korea. Maka pada tahun 1984, revisi terhadap peraturan ketat dilakukan. Mengubah dan mengizinkan para sineas muda untuk berkarya lebih bebas.
Meskipun begitu, dikutip dari inaglobal, revisi peraturan tidak serta merta berhasil menarik perhatian masyarakat Korea sebagai konsumen nomor satu. Angka penjualan tiket di teater-teater masih terhitung rendah.
Namun setelah beberapa sineas Korea mengharumkan nama bangsa di festival internasional seperti Im Kwontaek yang memenangkan penghargaan di Hawaii Film Festival dan lainnyalah yang dapat menarik perhatian masyarakat Korea. Dengan memanfaatkan perhatian tersebut, dunia perfilman Korea berhasil keluar dari masa terpuruknya dan berkembang hingga sukses seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Nah jadi begitulah sedikit tentang masa terpuruknya dunia perfilman Korea. Merayakan Hari Film Nasional pada Kamis (30/3), mari kita berdoa dan selalu mendukung kesuksesan industri perfilman Indonesia. Untuk informasi tentang Korea lainnya, nantikan terus di Koreachobo!
Source :
(1) Journal Korean Cinema After Liberation by Seung Hyun Park
(2) The Unique Story of the South Korean Film Industry by Jennifer Rousse-Marquet, inaglobal.fr