Menyorot Kasus Kelam Korea Selatan Dalam Film ‘Hope’

KOREA CHOBO
KOREACHOBO, jawaban atas segala rasa penasaranmu tentang Korea!
Konten dari Pengguna
14 Maret 2017 22:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diambil dari kisah nyata, film ‘Hope’ sukses buat penonton banjir air mata.
ADVERTISEMENT
Film Korea memang punya caranya tersendiri untuk menyentuh hati para penonton. Salah satunya adalah film berjudul sowon yang jika diartikan menjadi Hope atau Harapan. Dirilis pada tahun 2013, film asal negeri Korea Selatan ini merupakan hasil karya sutradara terkenal Lee Joonik. Lee Joonik merupakan orang dibalik kesuksesan film King and The Clown yang merupakan salah satu film terbaik milik negeri ginseng.
Pada tahun 2013, Lee Joonik menggandeng Sol Kyungu, Uhm Jiwon dan Lee Re untuk membuat film yang diangkat dari kasus pemerkosaan di Korea Selatan. Mengemas dengan apik, film Sowon mendulang sukses di berbagai negara. Yuk simak.
Sinopsis Film Hope
Cerita dimulai dengan menampilan sebuah keluarga kecil yang bahagia. Memiliki satu anak perempuan berumur 8 tahun yang cantik dan pintar bernama Sowon menambah rasa bahagia keluarga tersebut. Namun suatu hari sebuah tragedi menghampiri keluarga kecil ini. Saat perjalanan menuju sekolah, Sowon diperkosa dan dipukuli oleh seorang pria tua yang sedang mabuk. Akibat kejadian itu, Sowon menderita trauma yang sangat parah membuatnya menolak untuk bertemu pria dewasa yang mengingatkan dirinya dengan sang pemerkosa membuat Sowon juga menolak bertemu dengan sang ayah. Sulit menghilangkan trauma tersebut, Sowon juga berhenti berbicara. Agar dekat kembali dengan sang putri, ayah akhirnya berdandan menjadi Pompompurin, tokoh kartun kesukaan Sowon.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kisah Nyata
Dibalik cerita memilukan Sowon dalam film ini, rupanya cerita yang dibawakan film ini merupakan kejadian yang nyata. Pada tahun 2008, sebuah kasus pemerkosaan dan kekerasaan didapatkan seorang anak perempuan berumur 8 tahun bernama Nayoung. Kejadian tersebut terjadi saat si gadis kecil bernama Nayoung sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya. Tiba-tiba seorang pria berumur 57 tahun dengan inisial Cho menyeretnya ke sebuah toilet gereja yang tidak terpakai dan memperkosanya berkali-kali. Akibat kejadian yang menimpanya, gadis kecil tersebut menderita luka yang sangat berat. Tersangka Cho kemudian ditangkap 3 hari kemudian dan menerima hukuman 12 tahun saja. Dianggap tidak setimpal, ribuan masyarakat Korea menuntut hukuman lebih besar untuk pemerkosa seperti Cho.
ADVERTISEMENT
Film Terbaik di 34th Blue Dragon Awards
Cerita hidup Sowon dan keluarganya yang mencoba bangkit dari keterpurukan rupanya berhasil mengetuk pintu hati para penikmat film. Fenomenalnya film ini membawa prediket film terbaik dalam 34th Blue Dragon Awards jatuh pada film ini.
Untuk informasi tentang Korea lainnya, nantikan terus di Koreachobo!