Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Park Chung-hee, Presiden Pelopor Kemajuan Korea Selatan
23 Januari 2017 7:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Potret Presiden Park Chung-hee (Foto: Hulton Archive/ Getty Images)
ADVERTISEMENT
Majunya sebuah negara tentu tidak lepas dari peran pemimpinnya. Hal tersebut juga berlaku untuk negara Korea Selatan. Sempat dicap sebagai salah satu negara miskin, Korea Selatan berhasil bangkit dan berkembang hingga menjadi negara maju saat ini.
Korea Selatan tentu tidak akan melupakan jasa presiden yang satu ini. Seorang presiden yang meskipun diktator, ia berhasil memberikan transformasi bagi negara Korea Selatan dari negeri agraris menjadi negeri industri. Presiden yang berjasa besar tersebut bernama Park Chung-hee.
Dari Militer Sampai Menjadi Orang Nomor Satu Korea Selatan
Dikutip dari Britannica, Presiden Park Chung-hee lahir di sebuah keluarga miskin pada tahun 1917 di Gumi, Provinsi Kyongsang Utara, Korea Selatan. Hidup di keluarga yang kekurangan dan tumbuh besar dibawah imperialisme Jepang tidak menyurutkan semangat belajar Park Chung-hee. Dengan semangat yang tinggi ia dapat meneruskan pendidikannya sampai jenjang Universitas.
ADVERTISEMENT
Bekerja menjadi guru selama beberapa saat, Park Chung-hee kemudian memutuskan untuk bergabung dengan satuan militer yang kemudian membuatnya pergi ke Manchuria dan menjadi salah satu tentara Jepang. Menjadi salah satu tentara terbaik, Park Chung-hee kembali ke negaranya dan menjadi tentara Korea pada tahun 1946.
Ikut membela Korea Selatan selama masuknya invasi dari Korea Utara, yang kemudian memicu perang saudara antar kedua Korea pada 1950, Park Chung-hee ditetapkan sebagai brigadir jenderal atas jasanya. Pada tahun 1960, saat keadaan negara yang sedang tidak stabil dengan kemunculan demonstrasi mahasiswa dibanyak tempat membuat presiden yang menjabat pada saat itu mau tidak mau mengundurkan diri. Kemudian saat itu juga dipilihlah presiden pengganti. Semua berjalan dengan lancar sampai setahun kemudian, Park Chung-hee bersama dengan sekelompok perwira menggulingkan pemerintah yang sedang berjalan dan menjadi Presiden pada tahun 1961.
ADVERTISEMENT
Sang Diktator yang Membawa Perubahan
Memimpin dengan gaya militer, Park Chung-hee terlihat sebagai pemimpin yang sangat keras dan tegas. Meskipun begitu, dibawah kepemimpinan kerasnya tersebut ia berhasil mengembalikan keadaan ekonomi Korea Selatan menjadi lebih baik. Pemerintahannya sangat mendukung industriliasisi terlebih pada pasar ekspor dan kemunculan konglomerat Korea ‘chaebol’.
Disaat yang sama, Park Chung-hee juga semakin mendekatkan pemerintahannya dengan Amerika Serikat dengan mengirimkan tenaga bantuan untuk Amerika di Perang Vietnam. Tidak hanya itu, Park Chung-hee juga mengembalikan hubungan baik dengan Jepang yang tidak lain adalah negara yang pernah menjajah Korea Selatan.
Meskipun banyak melakukan banyak perubahan untuk Korea Selatan, cara kepemimpinannya yang diktator membawa munculnya banyak demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Gerakan demonstrasi secara cepat menyebar ke seluruh provinsi. Di saat yang sama, Park Chung-hee menyatakan pengamandemenan konstitusi yang dikenal dengan Konstitusi Yushin pada bulan Oktober 1972. Konstitusi terbaru pada saat itu menyatakan bahwa kepemimpinannya akan terus berlanjut. Sejak saat itu, ia menggunakan konstitusi terbaru untuk memenjarakan lawan politisi yang berani mengkritiknya. Sampai tahun 1979, tuntutan untuk menurunkan Park Chung-hee masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
Akhir Tragis Kehidupan Park Chung-hee
Pada tahun 1979, demonstrasi dilakukan semakin besar-besaran menuntut turunnya Presiden Park Chung-hee yang telah menjabat selama 18 tahun itu. Namun kabar mengejutkan dating dari Gedung Biru, Presiden Park Chung-hee ditemukan tewas tertembak. Pelakunya adalah tidak lain yaitu, Kim Jae-gyu, direktur Korean Central Intelligence Agency (KCIA). Pada akhirnya perjalanan panjang Presiden Park Chung-hee sampai pada akhirnya pada 26 Oktober 1979.

Penghormatan terakhir untuk Presiden Park Chung-hee (Foto: Pressian)
Pemerintahannya yang diktator tentu tidak dengan mudah dapat dilupakan oleh seluruh masyarakat Korea Selatan. Namun jika dilihat dari sisi lain, selama 18 tahun Presiden Park Chung-hee menjabat, ia telah memberikan banyak kontribusi pada perubahan di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Untuk informasi tentang Korea lainnya, nantikan terus ya di Koreachobo!