Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Yuk, Mengulik Sejarah Kuil Bulguksa di Korea
2 November 2017 22:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari KOREA CHOBO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengintip salah satu peninggalan masa Kerajaan Silla yang tersohor.

Semenjak Korean Wave terus berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, negeri Korea Selatan menjadi perhatian dunia. Tidak hanya fokus pada dunia musik atau perfilman, menyebarnya gelombang tersebut rupanya membuat dunia pariwisata Korea juga turut kena efeknya.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan 4 musim, Korea Selatan jadi punya pesona tersendiri. Memasuki musim gugur, masyarakat Korea biasanya memilih untuk melakukan perjalanan ke gunung untuk menikmati alam. Kali ini Koreachobo akan membahas mengenai salah satu kuil paling terkenal akan pesona alamnya di Korea, Kuil Bulguksa.
Yuk simak!
Meskipun dapat dipastikan sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Silla, tanggal pasti pembuatan kuil ini masih diperdebatkan hingga saat ini. Sebagian besar setuju bahwa Kuil Bulguksa dibangun oleh Perdana Menteri Kim Daeseong pada masa pemerintahan Raja Gyeongdeok, Raja ke-35 Dinasti Silla.
Namun di sisi lainnya, beberapa pihak seperti dikutip dari Visit Korea menyatakan bahwa Kuil Bulguksa dibangun pada tahun 528 di masa Kerajaan Silla, tepatnya di tahun ke 15 masa pemerintahan Raja Beopheung. Kuil ini pada masa lalu disebut dengan ‘Hwaeom Bulguksa Temple’ atau ‘Beopryusa Temple’. Dibangun kembali oleh Kim Daeseong pada tahun 751 dan selesai pada tahun 774. Karena perubahan ini, kuil mulai disebut dengan nama ‘Bulguksa’
ADVERTISEMENT
Kuil Bulguksa mengalami beberapa proses renovasi pada masa Kerajaan Goryeo sampai Kerajaan Joseon, dan sempat hancur dibakar saat Perang Imjin, perang saat Jepang mencoba menginvasi Korea pada tahun 1592 sampai 1598.
Pada masa Kerajaan Joseon, Raja Seonjo merekonstruksi Kuil ini di tahun 1604 yang kemudian kembali mengalami proses 40 kali renovasi sampai tahun 1805. Meskipun seringkali menjadi sasaran perampokan, kuil ini terus bertahan hingga saat ini.
Komite Restorasi Kuil Bulguksa
Pada tahun 1969, sebuah komite khusus untuk restorasi kuil dibuka. Pada tahun 1973, seluruh bagian kuil yaitu, Mulseoljeon, Gwaneumjeon, Birojeon, Gyeongru, dan Hoerang dibangun kembali. Sementara objek yang mengalami kerusakan seperti, Daeungjeon, Geungnakjeon, Beomyeongnu dan Jahamun diperbaiki.

Nantikan bagian tentang Kuil Bulguksa selanjutnya hanya di Koreachobo!
ADVERTISEMENT