Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Inilah Alasan Mengapa Pemerintah Lebih Memilih Untuk Impor Susu
26 Desember 2024 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari korina widia septiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegaduhan terjadi di kalangan peternak sapi perah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Lantaran para peternak sapi lokal membuang sebanyak 30-50 ribu liter susu secara cuma-cuma hingga viral di media sosial. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang rencananya akan mengimpor satu juta sapi perah untuk memenuhi kebutuhan gizi nasional, termasuk mendukung program makan bergizi gratis.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementan
Menurut data Kementan, pada tahun 2029 mendatang, kebutuhan susu segar di Indonesia diperkirakan akan mencapai 8,5 juta ton. Melihat peningkatan kebutuhan susu segar, pemerintah dengan sigap melakukan upaya dengan cara mengundang investor dari Vietnam dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi susu dalam negeri.
Namun, fakta bahwa sebanyak 80% Indonesia masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan susu nasional menimbulkan pertanyaan. Disamping itu, Industri Pengolahan Susu (IPS) ikut membatasi kuota penerimaan susu dari peternak lokal dengan alasan susu yang diproduksi peternak lokal dianggap tidak memenuhi standar perusahaan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (IPS), Sonny Effendhi menanggapi, susu segar hasil perah peternak rakyat kerap mengandung bahan-bahan tertentu seperti air, sirup gula (sugar syrup), minyak goreng, karbonat, hydrogen peroxide, dan bahan lainnya yang dinilai tidak aman jika dikonsumsi oleh masyarakat. Hal inilah yang menjadi pemicu utama Industri Pengolahan Susu (IPS) memilih impor susu dari luar negeri.Keputusan Industri Pengolahan Susu (IPS) menimbulkan kekecewaan dari pihak peternak dikarenakan adanya kebijakan tersebut menimbulkan terjadinya penumpukan stok susu.
ADVERTISEMENT
Melihat kebijakan-kebijakan yang dirasa merugikan para peternak berharap pemerintah bisa memprioritaskan untuk menggunakan susu dari peternak lokal daripada mengimpor susu dari negara lain. Para peternak yakin bahwa dengan adanya dukungan dari pemerintah, mereka dapat melewati tantangan dalam meningkatkan produksi agar bisa membantu memenuhi kebutuhan susu nasional.
Kesimpulannya
kebijakan awal terkait impor sapi perah dan susu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara memenuhi kebutuhan gizi mereka. Namun, di sisi lain, pemerintah diharapkan mampu menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri dan perlindungan terhadap industri lokal agar dapat berkembang secara mandiri dan memiliki daya saing yang kuat.