Hati - Hati, Silent Treatment Bisa Membuat Korban Trauma!

Stress Management Indonesia
Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme.
Konten dari Pengguna
19 November 2022 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stress Management Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                        Image by RODNAE Productions from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Image by RODNAE Productions from Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perasaan marah adalah sebuah bentuk perasaan manusiawi yang pasti pernah dirasakan manusia. Ketika sedang marah manusia akan mengeskpresikannya emosinya dengan cara yang berbeda-beda, ada yang meluapkan emosinya secara langsung ada juga yang lebih memilih diam dan mengabaikan permasalahan, bentuk pengekspresian seperti itu disebut dengan “Silent Treatment”.
ADVERTISEMENT
Silent Treatment adalah suatu sikap penolakan untuk berkomunikasi dengan orang lain ketika sedang mengalami konflik, yang membuat orang yang bersangkutan akan merasa kebingungan dan akan merasa diabaikan. Terkadang seseorang melakukan silent treatment karena merasa tidak tau bagaimana cara mengeskpresikan perasaannya, namun ada juga orang yang melakukan silent treatment untuk menghukum seseorang dan mengendalikan serta memanipulasi orang lain. Jika sudah seperti itu maka perlakuan diam-diam sudah termasuk bentuk pelecehan emosional dan dapat menimbulkan efek emosional, psikologis dan fisik juga.
Silent treatment bisa termasuk kedalam bentuk pelecehan emosional, karena mengakibatkan korban merasakan perasaan sakit secara emosional dan fisik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa silent treatment merangsang korteks cingulate anterior, yang merupakan area yang sama di otak yang bertugas mencatat rasa sakit. Ini berarti bahwa orang tidak hanya merasakan sakit emosional ketika diberikan silent treatment tetapi juga rasa sakit fisik pada tingkat tertentu. Ini dapat menyebabkan efek samping fisik yang merusak jika seseorang berulang kali dikucilkan oleh seseorang yang penting bagi mereka. Respons fisik seperti perubahan berat badan, peningkatan tekanan darah, dan gangguan tidur semuanya telah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Jika silent treatment terus dibiarkan dan terjadi, maka akan berefek juga kedalam kesehatan mental si korban. Berikut adalah respon emosional yang terjadi jika seseorang telah menjadi korban dari silent treatment:
● Niat untuk mengontrol perilaku orang lain
Seseorang yang medapatkan silent treatment sering merasa terpaksa untuk mengubah perilakunya. Manusia adalah makhluk sosial dan bereaksi terhadap interaksi positif dan negatif. Ketika komunikasi sengaja ditarik, itu dapat menyebabkan seseorang mencari cara untuk mengembalikannya.
Mereka mungkin meminta maaf atas hal-hal yang tidak mereka lakukan, melakukan tugas yang bukan tanggung jawab mereka, atau terlibat dalam perilaku yang tidak akan mereka lakukan hanya untuk mengakhiri perlakuan diam-diam.
● Manipulasi emosi
Perasaan harga diri dan validasi dipengaruhi oleh reaksi orang-orang di sekitar kita. Persetujuan seringkali membuat kita senang, dan ketidaksetujuan terkadang membuat kita merasa malu, atau seperti ingin berubah. Ketika seseorang yang kita sayangi memberi kita perlakuan diam, itu dapat menyebabkan trauma emosional, yang merupakan aspek dari pelecehan emosional.
ADVERTISEMENT
● Ancaman terhadap harga diri
Merasa dikucilkan, terutama oleh seseorang yang anda cintai, dapat membuat anda meragukan diri sendiri dan merasa diremehkan serta tidak layak untuk dicintai dan dihormati. Diabaikan dan tidak diakui mengancam keabsahan keberadaan anda, dan ini bisa merusak harga diri anda.
● Isolasi dan depresi
Diabaikan menciptakan isolasi yang dapat menyebabkan kesepian dan perasaan depresi.
Perilaku silent treatment ini bisa dihindari jika kedua pihak yang sedang berkonflik mau untuk berdiskusi dan berkompromi dalam menyelasikan masalahnya, silent treatment terkadang bisa menjadi bentuk perlindungan diri, tetapi dilain waktu silent treatment juga bisa termasuk kedalam bentuk pelecehan emosional. Maka dari itu perlunya kedua pihak mengomunikasikan batas-batas serta saling memahami.
ADVERTISEMENT
Mau tau informasi tentang Silent Treatment lebih lanjut? Stress Management Indonesia dapat membantu anda melalui program dan aplikasi yang sudah kami sediakan di sini. Anda dapat melihat layanan kami di semua media sosial untuk menemukan lebih banyak konten seru edukasi mengenai neuroscience dan mental health.