Konten dari Pengguna

Melihat Hantu Menjaga Air

Kristophorus Divinanto Adi Yudono
Berkarya di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
23 Juli 2025 19:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Melihat Hantu Menjaga Air
Selain aktivits dan praktisi lingkungan, ternyata hantu-hantu dalam cerita-cerita manusia ikut menjaga mata air kita. Bagaimana cara hantu menjaga mata air di sekitar kita?
Kristophorus Divinanto Adi Yudono
Tulisan dari Kristophorus Divinanto Adi Yudono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konflik air menjadi salah satu permasalahan ekologis yang belum berujung. Polusi air, ketersediaan air bersih, hingga tingginya biaya air bersih, menjadi konflik-konflik yang menghantui masyarakat. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia pernah mengungkap bahwa banyak sungai di Indonesia mengalami kondisi tercemar kategori sedang hingga berat. Berubahnya air sumur menjadi air yang tidak layak dikonsumsi di sekitar pertambangan nikel Pulau Obi dan Halmahera menjadi cerita keprihatinan konflik air lainnya. Kelangkaan air pada tahun 2024 juga menjadi permasalahan luas yang ditunjukkan melalui beberapa daerah yang menetapkan status siaga darurat kekeringan.
ADVERTISEMENT
Upaya-upaya untuk menjaga air telah dilakukan, dimulai dari merawat dan menambah potensi sumber mata airnya, hingga upaya pembersihan pembersihan massal seperti yang dilakukan kelompok Pandawara di berbagai wilayah di Indonesia hingga edukasi ke ragam elemen di masyarakat. Menariknya, edukasi ekologi tentang air bukan hanya dilakukan melalui wadah ilmu pengetahuan melainkan juga melalui mistis atau hal-hal yang di luar nalar manusia.
Kebudayaan manusia menghasilkan sebuah konsep kepercayaan tentang keberadaan mitos-mitos mahluk mistis yang dikaitkan dengan perannya menjaga air di lingkungan. Mereka sering diasosiasikan sebagai “penjaga” air hingga “penghukum” pihak-pihak yang dengan sengaja mencemari air. Meski di era modern yang mengedepankan logika serba digital, keberadaan hantu-hantu air yang irasional hidup di tengah konsep pengetahuan masyarakat yang dianggap serba rasional. Hantu-hantu air berkembang melalui cerita rakyat, mitologi, cerita urban, hingga cerita getok tular pada masyarakat di ragam daerah. Menariknya keberadaan mahluk-mahluk mistis penjaga air ini tidak hanya ada di Indonesia yang masyarakatnya cukup familiar dengan logika mistika, melainkan juga berkembang di negara mancanegara lainnya.
Visualisasi Sosok Mistis Rusalka yang Dipercaya Masyarakat Rusia. Sumber: Ilustrasi Generatif Chat GPT
Masyarakat Indonesia cukup familiar dengan sebuah pantangan mengenakan pakaian hijau di Pantai Selatan. Narasi tentang Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Laut Jawa Selatan berkembang di masyarakat. Konsep seseorang yang “diambil” oleh penguasa Pantai Selatan berkembang seiring dengan pengetahuan sains bahwa ada peristiwa manusia yang terseret gelombang. Narasi ini bisa dilihat bahwa laut, yang merupakan air, bukan sebuah tempat yang sembarangan. Menyikapi air di laut bukan hanya perihal keindahan melainkan potensi ancaman. Edukasi dalam bentuk papan peringatan di pantai hingga teguran penjaga pantai semakin mempertegas agar manusia perlu memahami jarak aman ketika berinteraksi dengan laut.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Nyi Roro Kidul yang diasosikan sebagai mahluk mistis yang terikat dengan air, mahluk-mahluk mistis dari negara lain juga seolah ikut andil dalam mengedukasi jarak antara manusia dengan air. Jepang memiliki mahluk mistis bernama Kappa yang dipercaya gemar menyerang anak-anak yang sembarangan bermain di sungai. Sosok mistis Rusalka juga hidup dalam kepercayaan masyarakat Rusia sebagai mahluk mistis yang menjaga kelestarian perairan. Negara Afrika memiliki masyarakat yang sebagian besar mempercayai keberadaan Mami Wata-sosok roh yang mendiami air dan menjaga kesucian mata air. Sementara di benua tetangga kita Australia, sebagian masyarakatnya mempercayai keberadaan Bunyip sebagai mahluk mistis miterius yang menjaga area rawa agar tidak tercemar. Semua mahluk-mahluk ini memiliki satu yakni memberi pemahaman tentang jarak antara manusia dan air.
Ilustrasi Hantu yang Mendiami Air. Sumber: Ilustrasi Generatif Chat GPT.
Keberadaan mahluk-mahluk mistis ini di sekitar air dalam ruang lingkup kepercayaan masyarakat menempati posisi yang menarik dalam gerakan literasi ekologis. Mahluk-mahluk mistis air yang tersebar di seluruh dunia menjadi bentuk lain dari ungkapan larangan membuang limbah ke sungai, penebangan pohon di sekitar mata air, hingga eksploitasi air yang tidak bertanggung jawab. Edukasi ekologis tentang keterikatan manusia dengan air dikemas melalui konsep mistis melalui keberadaan hantu-hantu air tersebut. Sudah saatnya manusia memiliki kepekaan bahwa hantu-hantu yang hidup di cerita sebagaian masyarakat ikut berkontribusi bersama seruan aktivis lingkungan dan gencarnya pengetahuan modern menyuarakan urgensi menjaga air untuk hidup yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Cerita-cerita tentang hantu atau sosok mistis yang mendiami sekitar air bukan hanya warisan cerita urban atau produk logika mistika, melainkan gambaran upaya kepemilikan kesadaran ekologis kolektif yang mencoba terwariskan ke masa depan. Ketika konflik air semakin nyata,mkahluk-mahluk mistis menjadi metafora pengingat manusia untuk tidak sembarangan dalam menyikapi keberadaan air. Narasi mistis dalam upaya edukasi ekologis berpotensi menempatkan pemahaman yang berpihak pada lingkungan menjadi lebih inklusif. Bukan hal yang mustahil di Indonesia bahwa konsep realistis justru muncul dari pehamanan mistis, kemanusiaan yang terketuk justru oleh hal-hal yang di luar nalar manusia.