Konten dari Pengguna

Lapak Pemulung Di Bintara Jaya Bekasi Barat

Krisna Sugina
Mahasiswa fotografi di Politeknik Negeri Media Kreatif
10 November 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Krisna Sugina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tukang sampah dengan kendaraannya - picture by krisna sugina
zoom-in-whitePerbesar
Tukang sampah dengan kendaraannya - picture by krisna sugina
Kondisi Lapak Pemulung Dan Tukang Sampah - picture by krisna sugina
Di tengah kehidupan perkotaan yang serba cepat dan sibuk, terdapat individu-individu yang menjalani hari-harinya dengan penuh perjuangan. Mereka adalah para pekerja keras yang berusaha menghidupi keluarga dan dirinya sendiri dengan pekerjaan yang sering kali dipandang sebelah mata. Namun, di balik kesederhanaan dan kerasnya kehidupan yang mereka hadapi, ada semangat pantang menyerah yang patut kita jadikan inspirasi.
ADVERTISEMENT
Potret seorang pria dengan gerobak motor di jalanan becek dan sempit di lingkungan padat penduduk ini adalah gambaran kehidupan banyak pekerja harian di kota besar. Pria ini bukanlah sosok yang kita temui di kantor dengan ruangan ber-AC atau dengan pakaian rapi. Sebaliknya, ia mengenakan sepatu bot oranye terang, topi, dan selembar kain di lehernya. Ia siap menghadapi medan yang penuh tantangan, membawa gerobak yang diisi dengan berbagai barang, mungkin sampah daur ulang, atau barang-barang lain yang akan diangkut atau dikumpulkan untuk dijual kembali. Inilah kenyataan dari sebagian masyarakat yang hidup dan bekerja dengan segala keterbatasan.
Di kota besar, orang-orang seperti pria ini mungkin sering kali tidak diperhatikan. Kehadiran mereka mungkin hanya menjadi latar belakang yang biasa kita lihat di sudut-sudut jalan atau gang kecil. Namun, jika kita berhenti sejenak untuk melihat lebih dekat, kita akan menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah bagian dari ekosistem kota yang lebih besar. Mereka adalah para pejuang kehidupan yang memiliki peran penting, meskipun mungkin tidak tampak mencolok atau diakui secara luas.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan seperti mengangkut barang-barang bekas atau mengumpulkan sampah daur ulang membutuhkan tenaga yang besar dan mental yang kuat. Mereka tidak hanya harus mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kesiapan mental untuk menghadapi berbagai rintangan, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu, jalanan yang rusak, atau medan yang berlumpur. Tugas mereka tidak mengenal hari libur atau jam kerja yang tetap. Sering kali, mereka harus mulai bekerja sejak pagi hingga sore hari, atau bahkan hingga malam, untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pria ini, misalnya, mungkin harus bangun pagi untuk mempersiapkan alat transportasinya yang sederhana dan memastikan bahwa gerobaknya bisa digunakan untuk mengangkut beban. Kendaraan yang ia gunakan adalah modifikasi dari motor yang dilengkapi dengan gerobak kayu di belakangnya. Kendaraan ini bukanlah kendaraan mewah atau modern, tetapi alat sederhana ini menjadi penyelamatnya untuk bisa membawa barang lebih banyak dan mempermudah pekerjaannya sehari-hari. Bagi kita, motor ini mungkin tampak tua dan tidak layak, tetapi bagi pria ini, motor tersebut adalah aset berharga yang membantunya mencari nafkah.
ADVERTISEMENT
Selain fisik, pekerjaan ini juga membutuhkan keberanian dan ketekunan. Banyak dari pekerja lapangan seperti pria ini yang harus bekerja dengan pendapatan yang tidak pasti. Pendapatan mereka bergantung pada seberapa banyak barang yang mereka bisa kumpulkan atau seberapa sering mereka mendapatkan pelanggan untuk jasa angkut barang. Terkadang, mereka harus pulang dengan penghasilan yang pas-pasan, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk kembali bekerja esok harinya. Ketekunan ini mengajarkan kita bahwa tidak ada pekerjaan yang tidak berharga selama kita melakukannya dengan jujur dan sungguh-sungguh.
Tampungan barang yang mereka kumpulkan - by krisna sugina
Di balik setiap gerobak yang penuh dengan barang bekas atau sampah daur ulang, ada kisah tentang harapan dan impian. Para pekerja keras ini tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, tetapi juga untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Mereka mungkin memiliki anak-anak yang sedang bersekolah atau orang tua yang membutuhkan perhatian dan perawatan. Setiap hari mereka bekerja dengan tujuan untuk menggapai mimpi-mimpi sederhana, seperti bisa menyekolahkan anak, membayar biaya hidup, atau sekadar menyimpan sedikit uang untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Kisah ini adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih menghargai setiap pekerjaan, sekecil atau sesederhana apa pun itu. Di balik pekerjaan fisik yang berat ini, terdapat semangat juang yang luar biasa. Mereka mengajarkan kita bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari pekerjaan yang besar atau prestasi yang mencolok. Terkadang, keberhasilan bisa dilihat dari seberapa besar usaha kita untuk menjalani dan menghadapi kehidupan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.
Selain itu, mereka juga mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki sikap optimis dalam hidup. Mereka tidak memiliki banyak, tetapi mereka bekerja dengan senyuman dan keikhlasan. Tidak peduli berapa besar tantangan yang mereka hadapi, mereka selalu siap bangkit dan melanjutkan perjuangan mereka. Sikap optimis ini adalah sesuatu yang bisa kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak semua orang memiliki kehidupan yang mudah, tetapi semangat untuk terus berusaha dan pantang menyerah adalah modal yang sangat berharga.
potret 2 pemulung saling mensyukuri keadaannya - by krisna sugina
Dalam masyarakat, sering kali pekerjaan mereka dipandang sebelah mata, atau bahkan dianggap rendah. Namun, jika kita berpikir lebih jauh, kita akan menyadari bahwa tanpa orang-orang seperti mereka, kota tidak akan berjalan dengan baik. Mereka adalah roda kecil yang membantu roda besar berputar, memastikan bahwa kehidupan kota tetap berjalan lancar. Tanpa mereka, mungkin sampah akan menumpuk di sudut-sudut kota, atau barang-barang bekas tidak akan terolah dengan baik.
ADVERTISEMENT
Sebagai masyarakat, sudah sepatutnya kita memberikan apresiasi yang layak kepada mereka. Kita bisa mulai dengan hal sederhana, seperti tidak memandang rendah pekerjaan mereka atau sekadar memberikan senyuman ketika bertemu di jalan. Hal kecil ini mungkin tidak berdampak besar, tetapi bisa memberikan mereka semangat dan perasaan dihargai. Sebagai bagian dari komunitas yang sama, kita seharusnya saling mendukung dan menghargai satu sama lain, tanpa melihat latar belakang atau jenis pekerjaan.
Gambar ini bukan hanya potret kehidupan sehari-hari, tetapi juga pengingat akan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan ketulusan. Mari kita belajar dari mereka yang tetap teguh menjalani hidup, apa pun tantangannya, dan menjadikan semangat mereka sebagai inspirasi bagi kita semua.