Kuliah Luring: Tindakan Konkret dan Berbagai Rangkaiannya

Fahrur Rizqi
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
24 Juni 2022 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahrur Rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bersama, selama tiga tahun terakhir masyarakat menjalani hidup baru yang cukup sulit untuk dilalui. Pegawai di-PHK, pembatasan mobilitas, pro-kontra dalam dunia kesehatan, dll. Pandemi virus Covid-19 yang terus merongrong aktivitas sosial tak pandang bulu menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya berbagai tatanan yang sudah ada terpaksa harus direka ulang agar aktivitas manusia dapat terus berjalan. Tak terkecuali dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus pun sempat berhenti total karena pandemi. Pertemuan di sekolah digantikan pertemuan dalam ruang daring melalui berbagai platform, seperti Gmeet, Zoom, dll. Seperti yang sudah diberitakan oleh berbagai media, banyak keuntungan dan kekurangan yang didapat. Namun terdapat beberapa hal yang menurut saya terlihat jelas sebagai pengaruh buruk dari pembelajaran daring. Mungkin memang menjadi lebih efisien karena para orang tua tidak perlu lagi memberi uang saku, atau pelajar sendiri merasa dimudahkan dengan kegiatan belajar yang dapat dilakukan di rumah saja. Akan tetapi perilaku tersebut juga menjadi pendorong meningkatnya sifat individualisme dan sikap anti sosial. Anak-anak yang belum terbiasa menjalani kegiatan sekolah dan bersosialisasi sebagaimana mestinya sudah terlanjur hidup dalam dunia virtual. Kalau tidak ada dukungan dari berbagai pihak, dikhawatirkan mereka akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang tidak peka kepada lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Untungnya situasi dan kondisi sekarang ini sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Penyebaran virus Covid-19 dan berbagai variannya sudah mulai terkendali dan dapat ditangani secara lebih maksimal. Masyarakat mulai bisa kembali melakukan kegiatan sehari-hari tanpa perlu risau berlebih akan terpapar virus berbahaya tersebut. Meski begitu, penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan tetap harus dilakukan walau nantinya status pandemi Covid-19 di Indonesia berubah menjadi endemi.
"Covid-19 tetap ada di sekitar kita. Tapi, karena sebagian besar kita sudah divaksin lengkap, maka, kalau terinfeksi, kemungkinan hanya batuk pilek bersin saja. Yang jelas, kita semua jangan jemawa," ujar Prof Zubairi dikutip dari akun twitternya @ProfZubairi, Rabu (8/6/2022).
Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, mobilitas masyarakat mulai berjalan dengan kenormalan barunya, termasuk sekolah dan perkuliahan. Universitas Padjadjaran sebagai salah satu universitas negeri pun perlahan mulai menerapkan sistem kuliah hybrid. Bagi mahasiswa yang tinggal atau berdomisili di lingkungan sekitar kampus dapat mengikuti perkuliahan secara luring, sedangkan mahasiswa yang masih berada di rumah bisa mengikuti kuliah secara daring. Kuliah luring pun tak diselenggarakan begitu saja, terdapat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak kampus maupun mahasiswa, dan saya termasuk salah satu mahasiswa yang berkesempatan mengikuti perkuliahan luring tersebut.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama program studi Sastra Indonesia angkatan 2021 melaksanakan kuliah secara hybrid, Kamis, 21 April 2022. Terdapat 12 mahasiswa yang hadir di kelas dan selebihnya hadir pada ruang pertemuan daring dalam mata kuliah Linguistik Digital. Perkuliahan berjalan lancar dengan penuh suka cita karena akhirnya pembelajaran langsung di dalam kampus ini dapat terlaksana.
Bagi saya pribadi, suasana perkuliahan seperti ini memiliki energi tersendiri, dan mungkin juga dirasakan oleh teman-teman di dalam kelas. Materi yang disampaikan oleh Dosen pengajar dapat kami pahami secara lebih mudah dan jelas. Berbeda dengan ketika melaksanakan kuliah secara daring, lebih sulit untuk berkonsentrasi dan memerhatikan penjelasan yang disampaikan. Menurut saya ini juga merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu hubungan langsung antara yang mengajar dan yang diajar, antara guru dan murid.
ADVERTISEMENT
Sebagai suatu tindakan konkret, terdapat berbagai rangkaian peristiwa yang membantu kita agar dapat sampai pada hubungan langsung tersebut. Ada semangat baru ketika terbangun di pagi hari untuk menuntut ilmu, lebih banyak doa yang diberikan orang tua, tegur sapa dengan tetangga dalam perjalanan ke kampus, senyum yang diberikan pada orang yang kita temui, uang yang kita bayarkan ketika turun dari angkutan umum, kemudian uang tersebut digunakan oleh sang supir untuk menafkahi keluarganya, dan berbagai kejadian lain yang menjadi rangkaian berhasilnya kita sampai hingga mengikuti perkuliahan. Tindakan kuliah luring tidak hanya berhubungan dengan diri kita sendiri dan orang-orang yang hadir dalam kelas. Lebih dari itu, melibatkan banyak kejadian lain yang turut mendukung kebaikan yang kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Setiap nilai kebaikan yang kita lakukan tersebut kemudian diakumulasikan pada kegiatan-kegiatan kita selanjutnya. Lantas muncullah kebaikan-kebaikan lain yang kadang tak terduka atau bahkan sering kita sebut sebagai dukungan semesta.
Namun, di sisi lain, perkuliahan hybrid ini juga membawa dampak lain. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara daring menjadi kurang mendapat perhatian karena Dosen lebih berfokus pada mereka yang hadir di dalam kelas secara langsung. Sulit memang, tapi semoga saja jarak diantara kita ini cepat teratasi. Semoga kehidupan dapat berjalan dengan normal seperti masa-masa sebelumnya. Ketika para generasi penerus bangsa dapat bergerak secara bebas penuh semangat menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-cita. Semoga, ya, semoga saja.
Kuliah hybrid pertama mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2021 Universitas Padjadjaran, 21 April 2022.