Lepas Masker, Interaksi Sosial Akan Kembali

Kartika Dewi
Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
21 Mei 2022 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pelonggaran kebijakkan masker (sumber : dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pelonggaran kebijakkan masker (sumber : dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Presiden nomer satu Indonesia bernama Ir. H. Joko Widodo, dalam akun instagramnya yang bernama @jokowi, mengumumkan bahwa “Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan dapat ditangani. Bahwa kebijakan dalam penggunaan masker dilonggarkan apabila masyarakat beraktivitas diluar ruangan atau di area terbuka (outdoor) yang tidak padat dan berkerumun. Namun, apabila beraktivitas di dalam ruangan (indoor) dan transportasi publik tetap menggunakan masker. Untuk lansia yang mempunyai penyakit komorbid harus menggunakan masker dan orang yang sedang mengalami penyakit batuk dan pilek juga harus menggunakan masker. Selain itu, untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap, maka sudah tidak perlu lagi melakukan tes swab PCR maupun antigen” Itulah yang dikatakan oleh bapak presiden Jokowi dalam sebuah video singkat berdurasi 2 menit tersebut.
ADVERTISEMENT
Keputusan yang diambil cukup bijak, mengingat yang dikatakan bapak presiden Jokowi ini Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan dapat ditangani, ini juga dibuktikan dengan kasus Covid-19 yang terus menurun dan masyarakat Indonesia yang sudah di vaksin baik dosis 1, 2, maupun 3 atau vaksin booster. Selain itu juga, banyak tempat-tempat wisata yang telah dibuka untuk umum agar masyarakat bisa berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tetapi, dalam pengambilan keputusan ini ada juga masyarakat yang kurang setuju dikarenakan keputusan yang diambil bapak presiden jokowi tergesa-gesa dan kurang mempertimbangkan aspek lainnya. Apalagi, ini berhubungan dengan kesehatan masyarakat secara luas, dikarenakan tidak mau kejadian pandemi Covid-19 ini terulang lagi yang sangat melemahkan semua sektor, salah satunya sektor ekonomi yang paling terdampak. Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah selalu ada pendapat setuju maupun tidak setuju di masyarakat
ADVERTISEMENT
Dengan adanya, kebijakan dalam pelonggaran penggunaan masker saat beraktivitas diluar ruangan ini juga memungkinkan untuk kembalinya masyarakat dalam berinteraksi sosial satu sama lainnya. Masyarakat yang awalnya saat pandemic Covid-19 dalam melakukan kegiatan belajar atau bekerja yang dilakukan secara daring kini bisa bertatap muka secara luring. Begitu pula dengan pembatasan jarak saat berinteraksi kini sudah diperbolehkan tanpa harus ada jaga jarak minimal 5 meter. Ya, dalam tagline 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Menjauhi kerumunan) yang saat Covid-19 ini sangat ditekankan oleh pemerintah kepada masyarakat sekarang bisa diberi kelonggaran. Ini juga yang menjadi esensi dari manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan bantuan orang lain dengan berinteraksi satu dengan lainnya tanpa harus ada batasan lagi.
ADVERTISEMENT